Setelah mencari dan mencari
Anyway, mungkin bisa baca review untuk volume pertamanya dulu, biar lebih paham sama alurnya.
Light (Cahaya) - Dhang Ayupratomo
Di chapter 2 kali ini ada flashback tentang Vera. Seluruh bab ini dipakai untuk memberikan latar belakang tokoh, serta mungkin sedikit landasan tentang kelompok Vera (dan mungkin juga Ruiz nantinya). Belum ada kemajuan plot, karena, ya itu, satu bab dipakai untuk flashback. Penutupan babnya kurang gereget untukku.
IMO, flashback-nya Vera ini membuat karakternya semakin menarik.
Menembus Jantung Pertahanan - Juan Salman Fadli
Komik sepak bola. Nope, still not my thing. Ada karakter baru yang muncul, Senopati namanya, tapi masih belum tahu apakah dia juga tokoh utama, ataukah orang yang berhubungan dengan tokoh utama di chapter 1?
Pengenalan tokoh barunya ini membingungkan. Saya sampai baca ulang chapter 1 untuk memastikan kalau karakternya memang beda.
Go Ragil - Harlis Suardana Kasyun
Komik baru yang debut di nomor ini. Ceritanya lumayan menarik. Tentang Tiara, seorang guru matematika SMA yang rada tsundere. Di hari pertamanya mengajar, dia mendengar gosip tentang seorang bocah iblis yang melakukan kejahatan mengerikan (entah apa) di kota itu. Dan, bocah itu baru saja keluar dari penjara dan masuk ke sekolah tempat Tiara mengajar. Tentunya, kemudian muncul seorang bocah terlalu aktif yang membuat pembaca menebak kalau bocah itu, Ragil, adalah "The Devil's Child".
Yah... semoga ada penjelasan yang lebih dalam tentang apa kejahatan yang dilakukan "The Devil's Child", bagaimana dia bisa dilepaskan dari penjara kalau memang melakukan kejahatan yang memberinya julukan iblis, serta kenapa dia diizinkan masuk SMA.
Mallique - Ahmad Alhamra Putra
Ini bagaimana ceritanya bisa berkembang jadi komik hero ala Power Rangers atau Kamen Raider begini? Bahkan ada tokoh anak kecil yang bilang, "Itu Ranger, Ma.". Padahal awalnya kupikir ini semacam cerita urban fantasy dengan tema yang agak berat. Tapi, yah, melihat target pasarnya Wook-Wook, rasanya saya yang salah karena mengharapkan cerita yang berat nan gelap.
Gambarnya masih bagus, tapi rasanya tidak sekeren di chapter 1. Aura ceritanya juga jadi beda banget. Padahal ini salah satu komik yang awalnya saya suka, tapi arah ceritanya membuat saya agak ragu kalau saya bakal suka ke depannya.
Si Kijank - Fajar Rizki Triadhi
Hands down, masih jadi komik terfavoritku di majalah ini. Masih suka humornya yang rada ajaib. Tokoh anak gadis yang suka kijang juga sukses bikin ngakak. Interaksinya dengan si Kijank lucu banget.
Secara keseluruhan, Light dan Si Kijank adalah dua komik yang paling oke buatku. Mallique... saya agak ragu, sih, tapi semoga auranya bisa kembali seperti di chapter 1. Untuk Go Ragil dan Menembus Jantung Pertahanan, rasanya harus dilihat lagi ke depannya bagaimana. Dengan sistem perbintangan Goodreads, Wook-Wook volume 2 ini saya beri 3/5 bintang.
0 comments :
Post a Comment