Rss Feed
  1. Sweet KarmaSweet Karma by Ayudewi
    My rating: 2 of 5 stars

    Judul: Sweet Karma
    Penulis: Ayudewi
    Penerbit: Gagas Media
    Halaman: 300 halaman
    Terbitan: Mei 2015

    Dikhianati membuatmu tak lagi memercayai.
    Dilukai membuatmu tak lagi berani menyayangi.
    Dilupakan membuatmu hanya berani menyembunyikan rindu di hati.
    Dicintai, akankah membuatmu kembali berani mencintai?

    Apakah hidup selalu seperti itu?
    Kau tak akan pernah lepas dari masa lalu.
    Langkahmu selalu dibayang-bayangi, sesuatu yang terkadang tak kau pahami:
    K-A-R-M-A

    Ketika hidup mempertemukanku denganmu, benarkah ini merupakan garis nasib?
    Aku mulai menyemai harap.

    Namun, mengapa semakin kukejar, bahagia terasa semakin menjauh?
    Mungkinkah karena maaf belum juga terucap dengan utuh

    Review

    Hmm... gimana, ya? "Sweet Karma" ini contoh novel yang punya materi bagus, tapi terburu-buru dalam mengembangkan ceritanya.

    "Sweet Karma" bercerita tentang Audrey, seorang wanita yang bekerja sebagai chef. Untuk menghindari keluarganya yang terus-terusan mendesaknya segera menikah, Audrey menerima pekerjaan sebagai sous-chef di sebuah gastropub di London. Di sana dia bertemu dengan Hugo Pierre, sang executive chef yang pemarah, "hobi" memecat sous-chef di tempat itu, serta terkesan seksis karena tidak menginginkan seorang wanita bekerja di dapurnya.

    Audrey, yang merasa jengah dengan sikap Hugo, mengonfrontasi pria itu. Hal ini membuat Hugo semakin tidak suka pada Audrey. Tapi, pada sebuah musim panas di London, rasa benci itu perlahan-lahan berubah.

    Kalau dibandingkan empat novel "Seven Sins" yang kubaca sebelum ini, "Sweet Karma" ini yang paling kerasa romansnya. Rasanya kayak lagi baca novel dari lini penerbit tetangga.

    "Sweet Karma" mengambil "wrath"/amarah sebagai temanya. Saya merasa kalau warna hijau kovernya kurang pas untuk tema amarah. Warna hijau lebih terkesan tenang/damai soalnya.

    Untuk ceritanya, saya suka dengan dunia dapur profesional yang sangat terasa. Saya juga lebih kenal dengan jabatan-jabatan di dapur restoran, serta suasananya seperti apa. Ternyata memang sepanas yang pernah kulihat di acara "Hell's Kitchen". Latar tempatnya juga digambarkan dengan sangat baik. London dan sedikit Raja Ampat-nya sangat terasa. Rasa marahnya juga sudah cukup terasa, walau masih terkesan suam-suam kuku.

    Yang kurang saya suka adalah kesan insta-romance antara Audrey dan Hugo. Ya, sih, dalam cerita memang sudah berlalu 1-2 bulan sejak mereka pertama bertemu, tapi tidak ada peristiwa yang membuat saya percaya dengan rasa sukanya mereka. Kesannya tiba-tiba aja sudah ada romance yang dipaksakan ke pembaca. Perkembangan hubungannya mereka cukup manis, walau agak membuat ngantuk untuk saya pribadi.

    Secara keseluruhan, "Sweet Karma" ini novel romans yang manis dengan tema klasik benci jadi cinta. Latar tempatnya digambarkan dengan baik. Suasana dapur dan dunia memasaknya juga sangat terasa. Sayangnya, tema "sin" yang dibawakan tidak sedominan buku-buku sebelumnya.

    Buku ini saya rekomendasikan untuk pecinta novel romance, serta yang ingin lebih tahu tentang dunia dapur profesional.

    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 New Authors Reading Challenge
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 4 comments :

    1. Hapudin said...

      Tema gagas media yang ini blm sy coba satu pun, jd saya tdk tahu seberapa buruknya sifat tak terpuji dikembangkan pada tokoh2nya. Tapi yang ini dapat rating jelek ya.. bagaimana dengan yang lainnya?

    2. Biondy said...

      Sweet Karma ini gak jelek kok ceritanya. Kalau suka romance, bisa dicoba.

      Yang paling kerasa sifat jelek karakternya itu di Beautiful Liar sama Best Rival.

      Yang lainnya ada Dangerously Perfect dan Bitter Winner yang juga bagus.

    3. Thank you reviewnya kak! Jadi pengen beli hehehe. Salam kenal kaka!

    4. Biondy said...

      @Dewi Natalia: Hai, Dewi. Salam kenal ya. :D

    Post a Comment