Rss Feed
  1. The Ocean at the End of the LaneThe Ocean at the End of the Lane by Neil Gaiman
    My rating: 4 of 5 stars

    Judul: The Ocean at the End of the Lane
    Penulis: Neil Gaiman
    Penerbit: Harper
    Halaman: 181 halaman
    Terbitan: April 2014

    A middle-aged man returns to his childhood home to attend a funeral. Although the house he lived in is long gone, he is drawn to the farm at the end of the road, where, when he was seven, he encountered a most remarkable girl, Lettie Hempstock, and her mother and grandmother. He hasn't thought of Lettie in decades, and yet as he sits by the pond (a pond that she'd claimed was an ocean) behind the ramshackle old farmhouse where she once lived, the unremembered past comes flooding back. And it is a past too strange, too frightening, too dangerous to have happened to anyone, let alone a small boy.

    A groundbreaking work as delicate as a butterfly's wing and as menacing as a knife in the dark, The Ocean at the End of the Lane is told with a rare understanding of all that makes us human, and shows the power of stories to reveal and shelter us from the darkness inside and out.

    Review

    Man, akhirnya saya baca novel ini. Sudah pengin baca sejak dia pertama rilis di 2013. Kovernya itu loh. Cakep banget. Ini salah satu novel "langka" yang pengin saya baca hanya gara-gara kovernya. Tapi yah, harganya yang mencapai 250 ribuan untuk paperback dan hardcover, waktu itu ingat banget cuma beda seribu antara keduanya, membuat saya urung untuk beli.

    "The Ocean at the End of the Lane" bercerita tentang seorang pria, yang tak bernama, yang pulang ke kota kelahirannya untuk menghadiri sebuah pemakaman. Di sana dia tanpa sengaja sampai di sebuah peternakan tua dan bertemu kembali dengan sebuah kolam kecil. Kolam yang membangkitkan kembali ingatan masa kanak-kanaknya.

    Pria itu kemudian teringat akan pertemuannya dengan seorang gadis, Lettie Hempstock, yang membawanya ke sebuah dunia lain dalam usaha untuk menghentikan bencana yang sedang terjadi di kota itu. Sayangnya perjalanan itu justru menjadi awal malapetaka baginya.

    I was a seven-year-old boy, and my feet were scratched and bleeding. I had just wet myself. And the thing that floated above me was huge and greedy, and it wanted to take me to the attic, and, when it tired of me, it would make my daddy kill me. (hal. 86)


    Saya suka dengan ceritanya yang terkesan sederhana dan bersifat "fantasi anak-anak". Dalam artian, tidak ada unsur politik, darah, atau yang semacam itu. Hanya ada seorang anak laki-laki, sebuah dunia ajaib, dan petualangan. Tapi, di balik semua itu, saya juga bisa merasakan sebuah kisah tentang hidup, tumbuh dewasa, dan kehilangan hal-hal yang pernah kita miliki dan telah terlupakan selama proses pertumbuhan itu.

    "Monsters come in all shapes and sizes. Some of them are things people are scared of. Some of them are things that look like things people used to be scared of a long time ago. Sometimes monsters are things people should be scared of, but they aren't." (hal. 112)


    Buku ini untuk tantangan baca:
    - 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment