Rss Feed
  1. Menulis dan Berpikir Kreatif cara Spiritualisme KritisMenulis dan Berpikir Kreatif cara Spiritualisme Kritis by Ayu Utami
    My rating: 5 of 5 stars

    Judul: Menulis dan Berpikir Kreatif cara Spiritualisme Kritis
    Penulis: Ayu Utami
    Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
    Halaman: 201 halaman
    Terbit:Juni 2015

    Ayu Utami adalah penulis yang tak hanya produktif dan konsisten, tetapi juga mendapatkan penghargaan nasional dan internasional. Ia menerima Prince Claus Award tahun 2000 untuk sumbangannya di bidang sastra. Sebelumnya, ia mendapatkan fellowship sebagai intelektual publik dalam Asian Leadership Fellow Program di International House of Japan, Tokyo. Buku-bukunya telah diterbitkan dalam bahasa asing, termasuk Amharik (Ethiopia).

    Ayu memperkenalkan "spiritualisme kritis" pertama kali dalam novelnya, Bilangan Fu. Konsep itu ia kembangkan dalam kelas menulis dan berpikir kreatifnya. Buku ini mengajarkan jurus-jurus kreatif dari dalam, bukan dari luar; untuk menjadi pencipta, bukan peniru. Juga memberi panduan untuk membangun "pabrik kreativitas" dalam diri agar kita kreatif sekaligus produktif, seperti yang ia telah buktikan.

    Review

    Sesuai judulnya, buku ini bukan hanya tentang teknis kepenulisan, tapi juga tentang proses berpikir kreatif. Ayu Utami membahas tentang struktur dalam narasi, bagaimana kita membuat bank ide, karakter dan sudut pandang, gaya bahasa, hingga tentang bunyi dan ritme.

    Isinya penuh dengan gambar yang membantu pembaca untuk lebih memahami konsep yang sedang dibahas. Ayu Utami juga memberikan berbagai contoh yang menarik dan memberi pengetahuan baru buat saya pribadi. Salah satu contoh favorit saya adalah pembahasan cerpen "Dua Lalaki Sagitarius" yang ditulis oleh Putri, salah seorang peserta kelas kepenulisan yang dimentori Ayu Utami. Ayu Utami mengambil posisi sebagai seorang editor dan memberikan catatan-catatan yang bisa dijadikan pembelajaran bersama.

    Di buku ini juga Ayu Utami memberi penekanan pada otentisitas ketimbang orisinalitas. Maksudnya, dia lebih suka sebuah karya yang dihasilkan dengan kejujuran dari penulisnya, ketimbang sebuah karya yang "dianeh-anehkan" hanya agar tampak orisinal.

    Seni adalah usaha mencari bentuk estetik bagi kejujuran. (hal. 181)

    Secara keseluruhan, saya suka banget dengan buku ini. Isinya menarik dan memberi banyak pengetahuan. Buku ini cocok untuk orang-orang yang tertarik dengan dunia menulis kreatif.


    View all my reviews

  2. 0 comments :

    Post a Comment