My rating: 3 of 5 stars
Judul: Love, Curse & Hocus-Pocus
Penulis: Karla M. Nashar
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 416 halaman
Terbitan: Januari 2013
Ketika Troy Mardian dan Gadis Parasayu yang saling membenci harus terbangun dalam keadaan bugil dengan memori kabur akan pernikahan mereka, reaksi pertama mereka adalah berteriak histeris. Mereka curiga jika semua keanehan itu berkaitan dengan wanita gipsi tua yang mereka tertawai pada acara ulang tahun kantor mereka.
Untunglah mimpi dan realita yang tumpang tindih mempermainkan akal sehat mereka itu segera berakhir, dan membawa mereka kembali ke dunia nyata. Kali ini Troy dan Gadis yakin semua keanehan yang mereka alami itu telah berakhir. Setidaknya demikian, hingga tugas kantor membawa mereka ke negara para Duke dan Duchess, Inggris.
Dalam penerbangan yang melewati turbulensi ekstrem dan nyaris merenggut nyawa, keduanya dipaksa berpikir ulang tentang perasaan masing-masing.
Meskipun mereka saling membenci sejak pandangan pertama, mungkinkah berbagai peristiwa aneh tersebut justru mengubah rasa tidak suka mereka menjadi cinta?
Dan ketika Troy dan Gadis mengira hidup mereka sudah mencapai puncak kebahagiaan tertinggi, nun jauh di sana, sayup-sayup suara gemerencing lonceng perak kecil milik si gipsi misterius kembali membelah pekatnya malam...
Lalu apa kira-kira yang akan terjadi pada Troy dan Gadis kali ini?
Cring... cring... cring... Beware!
Review
Kelanjutan dari "Love, Hate & Hocus-Pocus", salah satu novel yang berhasil bikin saya ngakak habis-habisan dan begadang untuk menyelesaikannya. Apakah hal yang sama terjadi di sekuelnya ini? Jawabannya adalah tidak. Memang masih ada momen-momen lucu antara Gadis dan Troy, tapi tidak sekomedik di buku pertama.
"Love, Curse & Hocus-Pocus" kali ini punya lebih banyak momen "serius". Misalkan pembahasan soal cinta, serta hubungan keluarga, yang diperlihatkan dalam kehidupan rumah tangga Gadis dan Troy yang terjadi di dalam mimpi.
Ada beberapa bagian yang terkesan dipanjang-panjangkan untukku. Semisal beberapa bagian salah paham antara Gadis dengan Troy, serta beberapa bagian di perjalanan mereka mencari Lyubitshka. Bagian antara Gadis dengan Putra membuat saya kurang puas. Rasanya kurang tergali dan sedikit terkesan tiba-tiba gitu.
Yang saya suka di sini adalah penggambaran London serta kehidupan para gipsi. Latar tempatnya digambarkan dengan baik. Gadis dan Troy juga masih memberikan chemistry yang baik, sama seperti di buku sebelumnya.
Secara keseluruhan, saya suka dengan buku ini. Kalau mau baca buku ini, saya sarankan untuk membaca dulu buku pertamanya, biar bisa lebih dapat feel-nya.
Love is a celebration of feeling. You have to use your heart to feel it, not your brain. Kalau kamu benar-benar jatuh cinta pada seseorang, hatimu akan tahu. -Lyubitshka
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
View all my reviews
Ada unsur sihir2nya enggak. Aneh y ceritanya.
Unsur sihirnya ada di "dunia alternatif" yang dialami Gadis dan Troy. Di dunia itu mereka sudah menikah bahkan punya anak