-
Review Novel: Silent Hill 2: The Novel - Sadamu Yamashita
Sunday, November 16, 2014
Silent Hill 2: The Novel by Sadamu Yamashita
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Silent Hill 2: The Novel
Penulis: Sadamu Yamashita
Penerbit: Konami Digital Entertainment
Halaman: 303 halaman
Terbitan: 2006
"Silent Hill 2: The Novel" adalah novelisasi dari video game Silent Hill 2 yang dirilis pada September 2001. SH 2 bercerita tentang James Sunderland, seorang pria yang menerima surat dari Mary, istrinya yang telah meninggal 3 tahun lalu. Berpegang pada harapan bahwa istrinya masih hidup, James pergi ke Silent Hill, sebuah kota kecil yang pernah dia kunjungi bersama istrinya dulu.
Tapi kota kecil itu tidak lagi sama. Saat James sampai di sana, tempat itu telah menjadi sebuah kota mati yang diselimuti kabut. Dalam pencariannya, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang juga kenal akan Mary, seorang wanita yang sangat mirip dengan Mary, seorang pemuda yang tidak stabil, dan seorang wanita muda yang mirip dengan istrinya, tapi memiliki gaya berpakaian dan bicara yang bertolak belakang dengan Mary.
Serta monster. Monster-monster yang siap menghabisi James kapan saja.
Review
First of all, and I think I should write this in English, I read the fans-translation version of this book. Thanks to Emily "Lady Ducky" Fitch for the beautiful translation. It was so good, it felt like professional work. I'm forever grateful for your effort. If one day the book is translated into English or Indonesian, I will buy the copy.
Suka banget sama ceritanya. Tampaknya penulisnya cukup setia mengikuti alur di gamenya, walau kelihatannya ada beberapa tambahan yang dimasukkan supaya ceritanya bisa lebih nyambung dengan baik.
Di bagian awal, jujur "game"-nya terasa banget. Seperti waktu James menemukan senjata, atau waktu dia memutuskan untuk menggeser jam besar dan menemukan lubang.
Untungnya hal itu perlahan-lahan hilang. Di 2 bab terakhir khususnya, nuansa "game" itu sudah tidak terlalu terasa.
Adegan pertarungannya James tidak terlalu banyak di sini. Ya, bagaimanapun juga, novel tidak punya ruang seperti di game untuk bertarung dengan sekian banyak monster sih. Lagipula bagian terkuat dari SH 2 ini memang bukan soal pertarungannya, tapi atmosfer serta plotnya.
In my restless dreams,
I see that town.
Silent Hill.
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:44:00 AM | Labels: Konami Digital Entertainment , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Sadamu Yamashita |
0 comments :
Post a Comment