-
Review Kumcer: Kristalisasi by Various
Thursday, November 27, 2014
Kristalisasi by Alexia DeeChen
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Kristalisasi
Penulis: Alexia DeeChen, Melody Violine, Aryo Pratomo, Harbowoputra, Andry Chang, Rynaldo C. Hadi, Iris Aegis, Ami Raditya , Hans J. Gumulia, Pratama Wirya Atmaja
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 282 halaman
Terbitan: April 2012
Semesta Vandaria memendam beragam kisah menawan. Bisikan Sang Angin menuntun Evander Evrard dalam duelnya sebagai komandan Isfaris. Vaeran tidak segan-segan menghukum manusia-manusia penyebab Padamnya Bintang-Bintang Vaeran sendiri, hingga seorang pejalan cakrawala memutuskan untuk campur tangan. Sebulan sekali, Hamon menyaksikan anak manusia dijadikan bahan baku Batu Filsuf di Kastel Deimos. Suatu pagi pada Musim Gugur, murid Akademi Sihir Holstok bernama Lena terbangun dan mendapati seekor naga bening dalam kamarnya.
Dengan Nyanyian Alam, Fyanei berusaha menyelamatkan desanya dari longsor. Gael Grifon berguru kepada seorang frameless tua yang sinis demi menjadi manusia penyihir di Padang Hijau Atap Merah. Tiga buah Relik Agung Gallizur dicari untuk menghadapi jenderal Deimos keji dan salah satunya telah dipegang Athalos, pemuda misterius yang hilang ingatan. Di Bawah Bulan Separuh kota perdagangan Zarkand, seorang pencuri bertekad mengambil kembali kristal miliknya. Beri Kami Damai adalah tugas terakhir Arvena, seorang penyair yang sering membohongi rakyat dengan syair kepahlawanan. Pentagon menghadirkan masa lalu lima tokoh yang akan memegang kunci nasib Benua Elir.
Tiga zaman, tiga benua, sepuluh kisah yang mengkristal dalam satu semesta Vandaria...
Review
Beli buku ini dari Mbak Melody, salah seorang kontributor di kumcer ini, dengan diskon yang lumayan. Buku ini adalah buku ke-4 dalam dunia Vandaria yang saya baca. Untunglah saya sudah pernah baca novel Vandaria sebelumnya, karena ternyata butuh sedikit pengetahuan soal dunianya ketika membaca buku ini.
Review singkat masing-masing cerita:
1. Bisikan Sang Angin
Suka dengan gaya bercritanya. Suka juga sama Evander, prajurit yang sangar di medan perang, tapi penyayang keluarga. Motivasi Haleine untuk membantu Evander, selain terasa klise, juga kurang kuat untuk saya.
2. Padamnya Bintang-Bintang Vaeran
Cerita yang menarik, tapi akhirnya menyisakan terlalu banyak pertanyaan. Lalu bagian terakhir yang muncul benda-benda "aneh" itu juga terasa janggal buat saya. Setelah baca beberapa review yang lain, baru deh saya ngerti kalau cerita ini ternyata pembuka untuk salah satu novel Vandaria yang sudah terbit.
3. Batu Filsuf
Salah satu cerita favorit. Suka sama konsep ceritanya yang lumayan gelap sebenarnya. Suka juga sama akhir ceritanya.
4. Musim Gugur
Saya agak bingung waktu baca cerpen ini. Pertama, saya butuh waktu untuk paham tentang alur waktunya. Kedua, saya bingung kenapa buku seberbahaya itu bisa ada di atas meja begitu saja. Kenapa tidak disimpan di tempat yang aman? Ataukah bukunya punya kesadaran sendiri sehingga bisa berpindah tempat?
5. Nyanyian Alam
Cerita dengan pesan moral yang sangat in your face. Bukan berarti saya nggak suka loh ya. Saya suka dengan cerita dan kedua karakternya. Saya juga merasa seperti sedang baca dongeng majalah Bobo di cerita ini.
6. Padang Hijau Atap Merah
Cerita yang lucu buat saya. Lucu dalam artian baik. Saya juga merasa sedang baca dongeng majalah Bobo di sini, tapi dengan akhir cerita yang... mungkin lebih cocok untuk dongeng-dongeng klasik.
7. Relik Agung Gallizur
Saya suka dengan plot ceritanya. Tapi, saya merasa cerita ini buru-buru banget.
8. Di Bawah Bulan Separuh
Level gantung cerita: over 9000! Saya suka dengan karakter dan gaya bercerita penulis, tapi itu kenapa tidak ada kejelasan gitu ceritanya? Kenapa??? Apakah ini juga pembuka untuk salah satu novel Vandaria yang sudah ada? Jadi bingung.
9. Beri Kami Damai
Suka dengan tema ceritanya. Walau, jujur, seorang penyair yang tidak bisa apa-apa berada di garis terdepan... rasanya hanya jadi beban yang tidak perlu untuk para prajurit.
10. Pentagon
Untunglah saya sudah baca "Takdir Elir" (review di sini). Soalnya cerita ini adalah pembuka untuk novel itu. Saya langsung sadar pas baca nama Rozmerga. Terus saya bingung lagi dengan ceritanya, sampai akhirnya melihat nama Athor dan Xaliber, dua raja yang... ehem, "bermusuhan" di novel "Takdir Elir".
Secara keseluruhan, saya merasa kalau "Kristalisasi" ini bukan buku untuk semua pihak. Orang yang belum baca satu pun novel Vandaria pasti akan mengalami banyak kebingungan di kumcer ini. Wong saya yang sudah baca (baru 3 sih) aja masih sering bingung bacanya.
Cerita-ceritanya banyak yang terasa tidak berdiri sendiri. Kebanyakan seolah-olah merupakan awal dari sebuah cerita yang lebih panjang. Ada yang menarik dan membuat saya pengin melihat kelanjutannya, ada juga yang tidak. Ataukah memang itu efek yang diinginkan kumcer ini?
View all my reviewsPosted by Biondy at 12:35:00 AM | Labels: Buku , Gramedia Pustaka Utama , Kumpulan Cerpen , Membaca , Review , Review Buku |
0 comments :
Post a Comment