Kalau ada yang melihat kondisi Sunny saat ini, maka sudah pasti dia akan diklaim gila. Rambutnya acak-acakan, wajahnya terlihat lusuh, dan sudah hampir setengah jam dia putar-putar mengelilingi kamarnya. Tapi Sunny tidak gila. Dia hanya sedang pusing memikirkan suatu persoalan saja.
Persoalannya sederhana saja. Ulang tahun Gita, kekasihnya, sudah semakin mendekat, dan kado yang diminta oleh Gita sebagai hadiah ulang tahunnya dirasa Sunny terlalu berat untuk dipenuhinya.
“Duh... Gita, Gita. Minta hadiah kok susah amat sih untuk kupenuhi.” keluh Sunny.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka dan Nando, sahabat Sunny, masuk tanpa permisi.
“Hey Bro. Kenapa lo? Mukanya kusut amat.”
“Duh, Nando, kamu ini bener-bener slonong boy deh. Masuk ke kamarku itu ketuk pintu dulu kek, main nyelonong masuk aja.”
“He he he. Sorry Bro. Kebiasaan.”
“Nyelonong masuk kamar orang kok dibiasain.” cibir Sunny.
“Udah deh. Daripada itu, lo kenapa sih? Mukanya kusut amat?”
“Aku lagi pusing nih. Mikirin kado yang diminta sama Gita. Mana ulang tahunnya besok lagi.”
“Huakakakakaka. Jadi soal itu?”
“Ye... Malah ketawa. Ini serius, tahu.”
“Iya, iya. Yah... Tinggal dikasih aja apa yang Gita minta. Beres kan?”
“Ngomong seenak udelmu. Kamu kira yang Gita minta gampang apa?”
Nando hanya tersenyum. “Kalau enggak coba kamu bicara lagi sama Gita. Siapa tahu dia berubah pikiran.”
“Hm... Rasanya gak mungkin sih. Tapi nanti aku coba lagi deh bicara sama dia.” kata Sunny murung.
“Nah, gitu dong Bro. Gak usah pakai acara galau kali.”
* * *
Keesokan harinya,
“Gak mau! Pokoknya aku gak mau kalau yang lain!”
Sunny hanya geleng-geleng kepala. Pacarnya yang satu ini memang keras kepala. Kalau sudah mau sesuatu, pasti dia tidak akan mau merubah pikirannya.
“Duh... Git, please lah. Minta yang lain aja. Jangan yang itu. Masa kamu tega sih sama aku?”
“Mas Sunny kan dulu bilang bakal kasih Gita apa aja yang Gita minta. Sekarang malah bilang kalau Mas enggak bisa. Mas Sunny enggak sayang sama Gita! Mas Sunny gak bener-bener cinta sama Gita!”
Sunny kelabakan. “Duh, bukan gitu. Aku sayang sama kamu Git. Aku cinta sama kamu. Suer deh. Tapi kadonya jangan yang itu dong. Please... Aku kasih punya orang lain aja gimana?”
“Gak mau! Aku maunya kamu! Titik! Kalau enggak lebih baik kita putus!”
Sunny menundukkan kepalanya. Dia tidak mau putus dari Gita. Kalau sudah begini, tidak ada jalan lain. “Ya deh. Aku kasih punyaku.”
“Bener, Mas?” tanya Gita riang. “Kalau gitu mana?”
Sunny mencopot sebelah kakinya dan memberikannya kepada Gita.
“Aduh, Mas Sunny. Makasih banyak. Gita sekarang yakin kalau Mas tuh beneran sayang sama Gita.” kata Gita lalu mengecup pipi Sunny. Kaki Sunny dipeluknya erat-erat.
Sunny kembali menggeleng-gelengkan kepalanya.
Duh, bisa-bisa heboh gara-gara ada pocong berkaki 1. Memang susah pacaran sama kuntilanak ababil!
-
Aku Maunya Kamu. Titik!
Sunday, January 15, 2012
Posted by Biondy at 2:31:00 PM | Labels: #15HariNgeblogFF |
=))
:D
salam kenal mba Rachma :)
Ehhh? =))
ehh :))