Rss Feed
  1. Halo, Siapa Namamu?

    Thursday, January 12, 2012



    12 Januari 1991
     
                “Halo, siapa namamu?”
                Suara itu mengejutkanku. Aku menoleh ke sumber suara itu dan kulihat seorang anak laki-laki seumuranku tengah menatapku lekat-lekat dari pagar rumahnya. Aku tersenyum padanya dan membalas. “Namaku Nita Suprapto. Siapa namamu?”
                “Aku Andi Kusmana. Kamu penghuni baru rumah ini?”
                Aku mengangguk. Anak itu keluar dari pekarangan rumahnya dan berlari ke arahku.
                “Dan dia? Siapa namanya?” tanyanya menunjuk boneka beruang dalam dekapanku.
                “Neni. Namanya Neni.”
                “Halo Nita dan Neni. Senang berkenalan dengan kalian. Kalian mau pergi bermain di lapangan dekat sini?”
                Aku mengangguk dan segera berlari mengikutinya.

    18 Juli 2003

                “Halo, siapa namamu?”
                Suara berat itu membuyarkan lamunanku. Aku mendongak dan melihat sebuah wajah yang rasanya begitu aku kenal. “Andi? Kamu Andi kan?”
                Pria itu tersenyum dan duduk di kursi di depanku.
                “Syukurlah. Kamu ternyata masih ingat padaku, Nit.”
                Aku tersipu. Bagaimana mungkin aku bisa lupa padanya?
                “Sudah berapa lama kita tidak bertemu? Sepuluh tahun?” tanya Andi.
                “Tahun ini 12 tahun.”
                “Dua belas tahun!? Begitu cepat waktu berlalu. Bagaimana kabarmu dan Neni?”
                Ah, dia masih ingat pada Neni rupanya. “Aku baik. Neni sudah lama terbawa arus sungai di pedalaman Kalimantan.”
                Andi mengangguk. “Aku tidak pernah lupa padamu selama 12 tahun ini. Padahal aku mengenalmu hanya selama 7 bulan sebelum kamu pindah ikut Ayahmu ke Kalimantan.”
                Aku rasakan darah mengalir ke wajahku. Tujuh bulan yang penuh kebahagiaan

    19 Oktober 2008

                Kurasakan ranjang yang empuk beradu dengan punggungku. Aku tertawa bahagia. Hari ini adalah hari yang paling bahagia dalam hidupku. Aku tersenyum pada pria yang baru saja melemparkan diriku ke atas ranjang.
                “Halo, siapa namamu?” tanyanya.
                “Namaku Nita. Nita Kusmana.”
                Andi memberikan sebuah ciuman panjang yang hangat di bibirku dan mulai membelai rambutku. Malam ini adalah malam terindah dalam hidupku.

    11 April 2011

                “Dorong! Dorong terus, Bu!”
                “Fuh! Fuh! Ini sudah kudorong Dok. Nghhhh...”
                “Tarik nafas lalu dorong lagi Bu. Sedikit lagi. Ya, ya.”
                Oeeekkk!!!
                Ah, bunyi itu. Bunyi tangisan yang begitu indah. Musik terindah yang pernah kudengar.
                “Selamat, Bu. Bayinya laki-laki.”
                “Kemarikan bayinya, Dok. Aku ingin menggendongnya.”
                Kuterima bayi mungil itu dalam dekapanku. Betapa kecilnya. Betapa manis dan mempesonanya.
                “Terima kasih Nit. Kamu sudah berjuang keras.”
                Sebuah kecupan mendarat di keningku. Kupandangi Andi dan kulihat sinar kebahagiaan dalam matanya.
                “Halo anak manis, siapa namamu?”
                “Halo Ayah. Namaku Vincent Kusmana.”
                Dia tersenyum padaku dan kembali mengecup keningku, lalu kening anak kami.

    13 April 2070

                “Halo, siapa namamu?”
                Aku tersenyum pada lelaki yang duduk di atas kursi roda itu.
                “Namaku Nita Kusmana. Siapa namamu?”
                “Hai Nita. Aku Andi Kusmana. Kamu penghuni baru rumah ini?”
                Perlahan kurasakan air mata mengalir di pipiku. Kudekap kepala pria itu. Pria tampan yang telah mengarungi waktu bersamaku. Mengisi tawa dan tangisku.
                “Bukan. Aku bukan penghuni baru di rumah ini.”
                Dia tersenyum padaku dan satu per satu kenangan mulai berhamburan di dalam ingatanku.
               
               

  2. 2 comments :

    1. Tammy said...

      Wow... kenangan seumur hidup bisa dirangkum dalam 1 flashfic. Bagus :D

    Post a Comment