My rating: 4 of 5 stars
Judul: Lukisan Neraka
Penulis: Ryunosuke Akutagawa
Penerbit: Kansha Publishing
Halaman: 200 halaman
Terbitan: Mei 2013
Lukisan Neraka menceritakan tentang Yoshihide, seorang pelukis besar yang sering mengabaikan nilai-nilai moral. Karya lukisannya selalu menjadi kontroversi, sedangkan tindakan dan ucapannya membuat orang marah.
Pada saat seorang Pangeran memintanya untuk melukis neraka, Yoshihide mengajukan satu syarat, "Mohon Tuan bersedia membakar kereta yang berisi seorang bangsawan untuk saya saksikan..."
Review
Buku yang secara tidak sengaja saya temukan di Togamas. Untung loh nemu buku ini. Dari kapan hari udah pengin beli, tapi entah kenapa dia terlupakan begitu saja di kepala saya.
Jadi, buku ini sebenarnya kumpulan cerpen oleh penulis Jepang Ryunosuke Akutagawa. Lebih banyak soal ybs, bisa dibaca di halaman Wiki-nya. Yang pasti, dia penulis yang dianggap penting di Jepang, mengingat ada sebuah penghargaan literatur bergengsi yang menggunakan namanya.
Lukisan Neraka
Cerita yang menjadi judul buku dan sinopsisnya digunakan di kover belakang. Harus kuakui cerita ini agak creepy. Akutagawa menyodorkan suatu kegilaan dan kekelaman manusia dalam cerita ini.
Roda Gigi
Semacam kumpulan cerita pendek dalam sebuah cerita pendek. Maksudnya, ada beberapa cerita pendek yang merangkai seluruh cerita ini. "Roda Gigi" sendiri menceritakan tentang seorang penulis yang terkadang melihat bayangan roda gigi berputar di depan matanya. Hal itu biasanya menjadi pertanda bahwa akan ada kematian. Dalam perjalanannya ke sebuah hotel, tempat dia akan menulis, dia melihat bayangan itu dan tidak lama kemudian suami kakaknya meninggal.
Menurut saya cerita ini semacam semi-autobiografi dari penulis. Soalnya ada banyak kesamaan atribut, seperti pekerjaan atau ibu yang gila, yang ada di sini. Apalagi cerita ini sepertinya cerita yang ditulis pada tahun yang sama dengan waktu dia bunuh diri.
Kehidupan Seorang Bebal
Kalau yang ini semacam kumpulan flash fiction yang membangun cerita yang lebih besar. I have to say that I like the concept here.
Ini juga merupakan karya semi-autobiografi. Ditulis di tahun yang sama dengan kematiannya.
Dewa Agni
Berbeda dengan 2 cerita sebelumnya, cerita ini bersifat fiksi. Cerita yang cukup menegangkan, walau akhirnya agak, hmm... biasa.
Gerobak Dorong
Bercerita tentang seorang anak yang pergi bermain dan terpaksa harus menempuh jarak yang sangat jauh agar dapat kembali pulang. Peristiwa itu menggenang di otaknya dan terus dia ingat hingga dia dewasa.
Melihat akhir cerita ini, saya merasa ini semacam curhat dari penulis. Soalnya saya merasakan nuansa yang sama di cerita ini dengan di "Roda Gigi" dan "Kehidupan Seorang Bebal". Judul asli cerita ini apa sih? Pengin tahu tahun penulisannya.
Jeruk
Berbeda dengan cerita-cerita lainnya yang agak gelap dan depresif, "Jeruk" menawarkan nuansa yang berbeda. Ada pengharapan dan kebahagiaan di akhir ceritanya, alih-alih rasa sedih dan putus asa.
Secara keseluruhan, ini buku yang bagus. Terjemahannya juga enak dibaca. Semoga penerbit Kansha bakal nerbitin lagi karya-karya klasik Jepang lainnya, seperti karya Soseki, Kenzburo Oe, Osamu Dazai, Yasunari Kawabata dkk.
View all my reviews
0 comments :
Post a Comment