My rating: 4 of 5 stars
Judul: Jalan Tak Ada Ujung
Penulis: Mochtar Lubis
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Halaman: 167 halaman
Terbitan: 1992
"Jalan Tak Ada Ujung" bercerita tentang Guru Isa, seorang guru sekolah yang juga merupakan "pemimpin" kelompok pemuda yang menginginkan kemerdekaan Indonesia.
Guru Isa yang cinta damai sebenarnya takut untuk menerima jabatannya di kelompok itu, tetapi dia takut bisa-bisa dikira pengkhianat bangsa kalau dia menolak. Salah-salah nyawana melayang karena itu. Maka, dengan berat hati, dimulailah petualangan Guru Isa. Baik dalam perjuangan kemerdekaan, juga dalam perjuangan kehidupan rumah tangganya.
Review
Lama amat ya baru saya review buku ini. Padahal sudah selesai baca dari April :))
Seara keseluruhan saya suka buku ini. Saya suka dengan karakter Guru Isa yang kompleks. Di satu sisi seorang plegmatis, tapi terpaksa turun ke arena yang "brutal" yang sama sekali bertolak belakang dengannya. Di satu sisi merasa bersalah karena mencuri buku-buku tulis milik sekolah untuk dijual, tapi di sisi lain juga serba salah kalau tidak mencuri. Tidak mencuri berarti tidak akan ada cukup uang untuk makan keluarganya. Di satu sisi ingin memenuhi "tugas"-nya sebagai seorang suami, tapi apa daya yang di "bawah" tak mampu. Guru Isa memang tokoh yang menarik untuk diikuti.
Saya juga suka dengan ide Mochtar Lubis menggunakan impotensi untuk menggambarkan perubahan karakter Guru Isa di sini.
Satu yang kurang saya suka adalah penggunaan frasa 'jalan tak ada ujung' yang diulang-ulang di sepanjang buku. Buat saya itu membuat makna frasa itu berkurang dan terasa repetitif.
View all my reviews
0 comments :
Post a Comment