-
2015 Book Recap - Part 1
Thursday, December 31, 2015
Hai, semuanya. Akhirnya kita sampai juga di ujung tahun 2015 ini. Sepanjang tahun ini, di luar dugaan, saya bisa lebih aktif menulis untuk blog ini. Ada banyak buku yang saya baca tahun ini. Ada yang berkesan dan ada juga yang "berkesan". Dan... ini dia. Rekap buku saya sepanjang 2015 ini.
Posted by Biondy at 8:17:00 PM | Labels: 2015 Book Recap , Buku , Membaca | 2 comments |
-
Review Novel: Isinga: Roman Papua - Dorothea Rosa Herliany
Wednesday, December 30, 2015
Isinga: Roman Papua by Dorothea Rosa Herliany
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Isinga: Roman Papua
Penulis: Dorothea Rosa Herliany
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 218 halaman
Terbitan: Januari 2015
Selang beberapa hari, Malom datang. Ia minta Irewa pulang. Mama Kame dan Bapa Labobar tak bisa mencegah. Malom adalah suami yang sah. Orangtua Malom sudah membeli Irewa dengan sejumlah babi-babi sebagai mas kawin. Selain itu, Irewa juga seorang yonime, juru damai dua pihak yang bermusuhan. Irewa harus mau untuk kembali ke Hobone. Kembali ke kehidupan sehari-harinya yang berat. Mau atau tidak, ia harus menjalaninya. Tak ada pilihan.
Kehamilan demi kehamilan, keguguran demi keguguran tidak mengurangi niat Malom untuk terus punya anak. Malom berpikir itu sudah menjadi tugasnya sebagai laki-laki. Tugas yang diminta masyarakat. Suami harus mengawini istri agar menghasilkan anak. Perempuan adalah makhluk yang mendatangkan kesuburan. Anak laki-laki berguna untuk menuntut pengakuan akan tanah dan simbol penerus keturunan. Makin banyak anak laki-laki, makin berharga dan bermartabat. Tanah luas dan keturunan banyak. Anak laki-laki juga berguna agar prajurit mati ada yang menggantikan. Anak perempuan bernilai ekonomi. Perempuan berguna untuk mendapatkan mas kawin dan harta adat (babi).
Review
"Isinga: Roman Papua" bercerita tentang Meage, seorang anak dari Aitubu, salah satu suku di Papua, serta Irewa, seorang gadis Aitubu yang merupakan calon istri Meage. Karena suatu peristiwa, Irewa akhirnya harus berpisah dengan Meage dan menikahi pria dari suku lain sebagai lambang perdamaian antar suku.
Sesuai judulnya, "Isinga" ini memang merupakan sebuah kisah roman. Bukan dalam artian bahwa ini adalah sebuah novel percintaan, tapi lebih ke arah "karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing" (menurut KBBI).
Posted by Biondy at 8:15:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , Dorothea Rosa Herliany , Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Jika Aku Milikmu - Bernard Batubara
Tuesday, December 29, 2015
Jika Aku Milikmu by Bernard Batubara
My rating: 1 of 5 stars
Judul: Jika Aku Milikmu
Penulis: Bernard Batubara
Penerbit: Gagas Media
Halaman: 265 halaman
Terbitan: September 2015
Bisakah cinta tumbuh tanpa keragu-raguan?
*
[Sarif]
Bila suatu ketika cinta datang dan menghampirimu,
mampukah kau menerima ketidaksempurnaan yang dibawa oleh cinta?
[Nur]
Berapa lama yang dibutuhkan untuk mengubah keragu-raguan menjadi cinta?
Mungkin tidak selama waktu yang diperlukan untuk memupuk luka.
[Mei]
Di dalam setiap alunan melodi rindu, ada satu nada yang berbeda.
Seperti perasaan ganjil tentang cinta yang tidak semestinya—yang saat ini kurasa.
**
Jika suatu hari nanti, tiba waktunya kau untuk mencintai,
bisakah kau memberikan cinta kepada seseorang yang tidak sempurna?
Review
Nggak bisa suka sama buku ini. Saya sudah mencoba, oke.
Posted by Biondy at 4:13:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Bernard Batubara , GagasMedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Novel: Memori - Windry Ramadhina
Thursday, December 24, 2015
Memori by Windry Ramadhina
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Memori
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagas Media
Halaman: 312 halaman
Terbitan: Mei 2012
Cinta itu egois, sayangku. Dia tak akan mau berbagi.
Dan seringnya, cinta bisa berubah jadi sesuatu yang jahat. Menyuruhmu berdusta, berkhianat, melepas hal terbaik dalam hidupmu. Kau tidak tahu sebesar apa taruhan yang sedang kau pasang atas nama cinta. Kau tidak tahu kebahagiaan siapa saja yang sedang berada di ujung tanduk saat ini.
Kau buta dan tuli karena cinta. Kau pikir kau bisa dibuatnya bahagia selamanya. Harusnya kau ingat, tak pernah ada yang abadi di dunia—cinta juga tidak. Sebelum kau berhasil mencegah, semua yang kau miliki terlepas dari genggaman.
Kau pun terpuruk sendiri, menangisi cinta yang akhirnya memutuskan pergi.
Review
Ternyata sampai akhir saya tidak bisa peduli pada tokoh-tokohnya.
"Memori" bercerita tentang Mahoni, seorang wanita yang bekerja sebagai arsitek di Virginia. Kematian ayahnya membuat Mahoni harus kembali pulang ke Indonesia. Awalnya dia hanya akan pergi selama beberapa hari, tapi suatu hal membuatnya harus tinggal lebih lama dari itu.
Saat sedang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan ritme hidupnya yang baru, Mahoni bertemu kembali dengan Simon, teman masa kuliah yang memiliki tempat khusus di hatinya. Pria itu mengajak Mahoni untuk bergabung dengan studio arsiteknya, MOSS.
Pertemuan mereka kali ini membawa Mahoni untuk menghadapi masa lalunya sekali lagi, bukan hanya dengan Simon, tapi juga dengan adik tiri yang dia benci dan ibunya yang membuatnya jengah.
Ini buku ketiga karya Windry Rmadhina yang saya baca. Sebelumnya saya sudah baca Interlude (review) serta "Metropolis" (review), dan buat saya, kedua novel itu lebih bagus dari "Memori" ini.
Masalah terbesar saya dengan novel ini adalah: saya tidak peduli dengan karakter-karakternya. Apakah saya peduli pada Mahoni, sang architect snob yang susah kompromi, hanya mau mendesain demi idealismneya, sulit menyesuaikan diri dengan klien (tidak heran kalau bukan dia yang dipromosikan di kantor Virginia-nya), dan sepertinya punya bagasi emosi yang berat banget, tapi semacam tidak dieksplorasi dengan dalam? Tidak.
Apa saya peduli dengan Sigi, sang adik tiri yang dibenci Mahoni, baru saja kehilangan kedua orang tuanya, tidak bisa melakukan pekerjaan rumah seperti membuat teh dengan benar, sepertinya depresi pasca meninggalnya kedua orang tuanya, tapi tiba-tiba saja sudah melalui seluruh tahapan kesedihannya, serta tidak dieksplorasi dengan dalam? Tidak.
Apa saya peduli pada Mae, sang ibu ratu drama yang hobi mengasihani diri sendiri, digambarkan secara satu dimensi, dan tidak dieksplorasi dengan dalam? Tidak.
Ini masih ada Sofia dan Simon sebenarnya, tapi jawaban saya sama: tidak. Saya tidak peduli pada mereka.
Hal yang menarik dari "Memori" ini adalah seluruh pembahasannya tentang dunia arsitektur. Mulai dari berbagai jenis desain, pembahasan singkat tentang pekerjaan lapangan dunia arsitektur, sejarah arsitek, serta berbagai tokoh dan bangunan terkenal dalam dunia arsitek. Walau jujur, saya merasa terpecah mengenai hal ini.
Seluruh pembahasan yang ada sangat deskriptif dan memberi pengetahuan baru. Tapi di sisi lain, juga memakan ruang yang sebenarnya bisa dipakai untuk pengembangan karakter dan plot, atau menambahkan emosi ke dalam cerita. Juga kadang ada penjelasan yang sifatnya tidak penting-penting amat, seperti:
"Itu ganti permen mint. Merokok tidak baik untukmu."
"Ya, oke. Tapi, Ricola?" Simon mencibir.
"Makan Ricola tidak akan membuatmu jadi gay, Simon," balasku.
Biar kujelaskan secara singkat. Ricola punya pabrik di Brunstatt, Prancis. Bangunan itu didesain oleh Jacques Herzog dan, menurut rumor yang sesungguhnya tidak bisa dipertanggungjawabkan, arsitek terkenal dari Swiss itu adalah gay. (hal. 281)
Di antara tumpukan trivia di novel ini, masalah orientasi seksual seorang arsitek terkenal adalah hal paling tidak penting yang saya baca.
Untuk ceritanya, sesuai arti dua bintang di Goodreads. It was ok. Drama domestiknya tidak terlalu terasa emosinya. Perkembangan hubungan antara Mahoni dengan Sigi juga terasa datar. Setelah peristiwa di stasiun, tidak ada lagi yang menarik di antara mereka. Perkembangan antara Simon dan Mahoni juga terasa biasa saja buat saya, tapi saya cukup suka dengan adu mulut di antara mereka.
Secara keseluruhan, membaca "Memori" ini membuat saya berpikir bahwa Windry Ramadhina adalah arsitek yang kompeten, tapi sebagai novelis, hal ini baru dibuktikan lewat novelnya yang lain.
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:45:00 PM | Labels: GagasMedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku , Windry Ramadhina | 2 comments |
-
Review Novel: Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa - Djokolelono
Wednesday, December 23, 2015
Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa by Djokolelono
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa
Penulis: Djokolelono
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman: 189 halaman
Terbitan: Oktober 2015
Ribuan tahun dari sekarang, Terra atau Bumi yang manusia tempati telah tiada akibat perang. Penduduk Terra berpencar mencari planet yang bisa mereka tinggali. Satu janji mereka, “Jangan tempati planet yang sudah berpenduduk. Jangan lagi berperang. Sudah cukup.”
Namun, manusia memang serakah. Satu koloni manusia membuat perserikatan besar yang bermaksud menguasai antariksa. Mereka menyerang satu planet kecil bernama Poa serta menculik seorang anak jenius dan adik perempuannya dari sana.
Kini, Veta, si bocah jenius, harus menciptakan alat perang maha dahsyat. Jika menolak, Stri, adiknya, akan dibinasakan. Sambil membuat alat itu, Veta dan Stri mencari cara untuk menyelamatkan diri.
Sementara itu, saudara-saudara mereka yang lain, Vied dan Raz ikut bertualang di antariksa mencari mereka. Tak disangka, keempat anak ini pun terlibat dalam intrik perang antarbintang paling dahsyat dalam peradaban.
Review
"Penjelajah Antariksa: Sekoci Penyelamat Antariksa" adalah buku ke-2 dari serial "Penjelajah Antariksa". Setelah pertempuran di Planet Poa berakhir, Vied bersama kakeknya; adik perempuannya, Raz; serta Cette, si buronan Planet Poa; mengarungi antariksa. Tujuan mereka hanya satu: menyelamatkan Veta dan Stri, kedua adik Vied, yang dibawa pergi oleh pasukan Terra yang menyerang Poa.
Kalau di buku pertamanya saya bilang bahwa tokoh-tokohnya kurang berkepribadian, di buku ini hal tersebut sudah mulai diperbaiki. Para karakternya mulai keluar dari area hitam-putihnya.
Plot ceritanya juga semakin seru dengan usaha pemberontakan dalam tubuh Terra yang sedang disiapkan. Planet tempat Vied berada juga menarik, walau belum ada penjelasan yang lebih lengkap tentang planet tersebut.
Secara keseluruhan, ceritanya tambah bikin penasaran. Jadi pengin beli buku ketiga dan keempatnya.
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:20:00 PM | Labels: Djokolelono , Kepustakaan Populer Gramedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Kumcer: Benteng Kasih - Mira W.
Wednesday, December 16, 2015
Benteng Kasih by Mira W.
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Benteng Kasih
Penulis: Mira W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 351 halaman
Terbitan: Juni 2007
Apa yang harus Anda lakukan jika suatu hari, pengasuh setia anak Anda didiagnosis menderita penyakit TBC? Padahal anak Anda siang-malam diasuh olehnya dan dia telah bekerja bahkan sebelum anak itu lahir! Tegakah Anda memecatnya dan mengembalikannya ke tempat dari mana dia datang? Masalahnya menjadi lebih rumit ketika anak yang diasuhnya tidak mau dipisahkan sama sekali....
Pada bulan Maret 1975, cerpen Mira W. yang pertama dimuat di Majalah Femina. Kumpulan cerpen ini adalah rangkuman tiga puluh cerpen terbaiknya selama tiga puluh tahun menulis.
Review
"Benteng Kasih" adalah kumpulan cerita pendek oleh Mira W., penulis roman yang karyanya telah begitu banyak dan lama berlalu-lalang di Indonesia. Di buku ini, terdapat 30 cerpen yang dikumpulkan selama 30 tahun sang penulis berkarya.
Cerita-ceritanya sangat khas Mira W. Sang penulis banyak mengangkat tema-tema dalam hidup: tentang cinta, rumah tangga, kehidupan sosial, masalah masa lalu, hingga kesempatan kedua.
Saya sempat menyebut buku ini sebagai 'kumpulan ide novel bagi penulis', karena begitulah yang saya rasakan dari banyak cerpen di buku ini. Cerita-ceritanya punya karakter, drama, serta potensi pengembangan yang luas. Hal ini membuat cerpen-cerpen yang ada memberikan banyak ruang imajinasi bagi pembaca, tapi di sisi lain, juga membuat cerita-ceritanya kadang terasa belum selesai.
Beberapa cerita yang jadi favorit saya:
1. Benteng Kasih
Tentang seorang ibu yang pusing karena anaknya tidak bisa lepas dari pengasuhnya. Padahal sang pengasuh sedang menderita TBC dan harus dijauhkan agar sang anak tidak tertular.
2. Nilai Cinta
Tentang seorang istri yang tidak bisa lagi mencintai suami dan anak tirinya setelah anak kandungnya meninggal.
3. Setetes Darah Sekuntum Cinta
Tentang seorang dokter yang mengalami dilema: haruskah dia menyelamatkan sang pencuri yang membuat istrinya keguguran? Padahal ini mungkin kesempatan sang istri untuk hamil dan dia sangat menginginkan anak kandung dari istrinya.
4. Pengakuan
Tentang seorang pengasuh yang sangat mencintai anak majikannya yang dia jaga. Kedatangan seorang perempuan yang mungkin akan menjadi istri baru majikannya membuat dirinya merasa terancam.
5. Mekar Menjelang Malam
Tentang Dokter Prapti, seorang dokter, ibu, dan nenek, yang bertemu kembali dengan pria dari masa lalunya. Saat sang pria melamarnya, Dokter Prapti justru ditentang oleh anaknya sendiri yang mempertanyakan motif pria itu.
6. Pijar-Pijar Harapan
Tentang Wiwiek, seorang perempuan yang mengorbankan hidupnya untuk menjaga dan membesarkan adiknya. Saat seorang perempuan kembali berusaha masuk dalam kehidupan sang adik, Wiwiek mereasa bahwa dia tidak punya tempat lagi di rumah yang selama ini diami.
7. Lepra
Tentang Arista, seorang istri dan ibu yang didiagnosis menderita lepra, penyakit yang tidak lagi mematikan, tapi tetap membawa perubahan dalam hidupnya.
8. Bagai Kasih yang Tersisa
Saat remaja, orang yang begitu Menuk sukai direbut oleh adiknya sendiri. Hal ini membuat Menuk menikahi pria yang dicampakkan oleh sang adik. Puluhan tahun kemudian, pria yang Menuk sukai kembali masuk dalam hidupnya, tepat saat dia merasa jenuh dengan kehidupan rumah tangganya.
Secara keseluruhan, saya suka dengan kumpulan cerpen ini. Sayang tidak ada tanggal penulisan/terbit sebelumnya dalam cerita-ceritanya, sehingga sulit bagi saya untuk menebak kapan cerita ini ditulis dan oleh siapa. Oleh Mira W. pada awal karir kepenulisannya, ataukah saat yang bersangkutan sudah lebih berpengalaman.
View all my reviewsPosted by Biondy at 12:30:00 PM | Labels: Gramedia Pustaka Utama , Kumpulan Cerpen , Mira W. , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Kumcer: Utara dan Selatan - Andry Chang, dkk
Monday, December 14, 2015
Utara dan Selatan by Andry Chang
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Utara dan Selatan
Penulis: Andry Chang, Rickman Roedavan, Alexia Chen, Ambu Dian, Dya Ragil, Ahmad Sufiatur Rahman, Shin Elqi, Anggi Mardina Suwindar
Penerbit: Kalimaya Publisher
Halaman: 264 halaman
Terbitan: Oktober 2015
Di utara maupun selatan Everna
banyak kisah dan legenda menjadi sejarah.
Di utara, seorang gadis kecil berjuang melawan
udara dingin membekukan demi hidupnya.
Di selatan, seorang dermawan merelakan harta
demi membangun kembali negerinya.
Seorang musafir datang dari utara ke selatan,
membimbing empat saudara melewati bahaya.
Seorang pemuda datang dari selatan ke utara,
mengobarkan kesejatian semangat olahraga.
Hingga terangkailah sepuluh kisah abadi
dari Terra Everna, cerminan Bumi.
Review
"Utara dan Selatan" adalah kumpulan cerita pendek dari dunia fantasi Everna. 'Everna adalah sebuah dunia fantasi paralel yang dikembangkan oleh Andry Chang. Semula bernama Terra Eternia, dunia rekaan ini dibuat secara mendetil dan semirip mungkin dengan Planet Bumi.' (hal. ix). "Utara dan Selatan" mengambil tiga zaman pada dunia Everna, yakni: zaman sihir, zaman mesin, dan zaman modern.
Buku ini merupakan buku yang saya beli dari Andry Chang. Mumpung dapat ongkir gratis karena akan dikirimkan "Hikayat Tiga Zaman".
Kalau HTZ mengangkat cerita yang gelap dan berdarah, maka "Utara dan Selatan" ini mengambil pendekatan yang lebih bersahabat. Cerita-ceritanya lebih ke arah imut dan bersih dengan tema yang cocok untuk pembaca usia muda.
Beberapa cerita yang jadi kesukaan saya:
Posted by Biondy at 1:28:00 PM | Labels: Andry Chang , Everna Saga , Kalimaya Publisher , Kumpulan Cerpen , Membaca , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Kumpulan Cerpen: Hikayat Tiga Zaman by Andry Chang, dkk
Tuesday, December 8, 2015
Hikayat Tiga Zaman by Andry Chang
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Hikayat Tiga Zaman
Penulis: Andry Chang, Ashara, Wiendi Lauwinder, Heru Zainurma, Anjar Adityatsu, Ahmad Sufiatur Rahman, Kayzerotaku, Arieska Arief , Dini Afiandri
Penerbit: Kalimaya Publisher
Halaman: 246 halaman
Terbitan: Oktober 2015
SIHIR. MESIN. MODERN.
Tiga dari serentetan zaman di Terra Everna.
Setelah peradaban terbentuk, sebelum penjelajahan antariksa.
Meski perbedaan tiga zaman ini kentara, ada beberapa kesamaan.
Terjadi banyak pergolakan yang mengancam kelangsungan dunia.
Munculnya para pahlawan dalam rentetan sejarah dan legenda.
Juga kisah-kisah sejarah yang di dunia lain hanya dongeng belaka.
Tak terhitung keajaiban yang tercipta, darah yang tertumpah.
Berapa benak yang tercerahkan, berapa hati yang berubah.
Semua demi kelangsungan kehidupan di dunia.
Melalui tiga zaman di Terra Everna.
Review
"Hikayat Tiga Zaman" adalah kumpulan cerpen dari dunia fantasi Everna. 'Everna adalah sebuah dunia fantasi paralel yang dikembangkan oleh Andry Chang. Semula bernama Terra Eternia, dunia rekaan ini dibuat secara mendetil dan semirip mungkin dengan Planet Bumi.' (hal. x). HTZ sendiri mengambil tiga zaman pada dunia Everna, yakni: zaman sihir, zaman mesin, dan zaman modern.
Buku ini merupakan hadiah dari Andry Chang, sang penjaga hikayat Terra Everna, karena cerita saya terpilih sebagai cerita terfavorit lomba bulanan di grup Kastil Fantasi. Terima kasih banyak, yah :D.
Satu kesulitan dalam menyusun sebuah antologi adalah bagaimana menjaga agar setiap cerita bisa memiliki rasa yang sama, sekaligus unik satu sama lain sehingga tidak membosankan pembacanya. Hal ini saya rasa telah dilakukan dengan baik dalam antologi 'Hikayat Tiga Zaman' ini. Ada beragam tema cerita, mulai dari romans, petualangan, aksi, hingga anak-anak, tapi semuanya punya suatu rasa yang padu. Sedikit terasa gelap dan fokus pada aksi.
Saya akan memberi komentar singkat pada beberapa cerita yang menarik untuk saya.
Posted by Biondy at 4:39:00 PM | Labels: Andry Chang , Everna Saga , Kalimaya Publisher , Kumpulan Cerpen , Membaca , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Sparkle - Eve Shi
Friday, December 4, 2015
Sparkle by Eve Shi
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Sparkle
Penulis: Eve Shi
Penerbit: Noura Books
Halaman: 276 halaman
Terbitan: November 2014
Sparkle! Grup idola baru di dunia hiburan. Cantik. Sempurna. Suara indah. Tarian memikat. Dipuja. Disayangi. Idola yang dicintai para fans. Inilah impian para personilnya.
Namun, ada harga yang harus dibayar. Semua tindakan dinilai. Semua penampilan diperhatikan. Keriangan dan teror bersatu. Diberi banyak cinta, tetapi tak boleh balik mencintai. Karena sang idola tak bisa dimiliki siapa pun.
Sampai kapan mereka bertahan?
Review
"Sparkle" bercerita tentang 'Sparkle', grup idola baru yang terdiri dari 16 orang. Novel kali ini mengambil sudut pandang dua orang anggota grup tersebut: Rosalie, gadis yang mengejar impiannya sebagai penghibur lewat grup itu, tapi sama sekali tidak mendapat dukungan dari orang tuanya. Belum lagi adanya seorang stalker yang membahayakan dirinya. Ada juga Devyn, sahabat Rosalie, yang merasa kesal karena dirinya tidak sepopuler anggota yang lain. Dia bahkan satu-satunya anggota 'Sparkle' yang belum punya fanbase.
Cerita pada novel ini bergerak pada bagaimana perjuangan 'Sparkle' dipandang sebelah mata karena dianggap 'menjiplak' grup lain yang sudah ada, serta perjuangan pribadi para anggotanya.
Pas pertama buka plastik segelnya, saya cuma berencana untuk membaca sebentar novel ini. Soalnya ada novel lain lagi yang harus dibaca untuk keperluan review. Eh, ternyata ceritanya seru banget dan jadi keterusan.
Grup 'Sparkle' ini sepertinya mengambil JKT48 sebagai basisnya. Kelihatan dari jumlah anggotanya (walau JKT kayaknya lebih banyak deh pas awal, tapi repot kali yah kalau menulis karakter lebih dari ini), aturan anti-pacaran, sampai ke teater sendiri. Di dalam cerita juga sempat dibahas tentang grup idola lain yang sudah ada lebih dulu dan lebih matang dari 'Sparkle'. Oh, iya, di kover depan juga ada endorsement dari Diasta Priswarini, mantan anggota JKT48.
Saya suka banget dengan cara penulisnya mengolah cerita dan karakter-karakternya. Ceritanya terfokus dengan baik pada Rosalie dan Devyn, kemudian ada sentuhan manis pada kepribadian beberapa anggota lain, seperti Fiona, Bianca, atau Chanti. Penulisnya juga memberi bagian pada beberapa anggota lain dengan porsi yang pas, tidak terlalu banyak sehingga tidak membuat cerita terlalu ramai.
Yang agak kurang buatku mungkin di bagian stalker-nya si Rosalie. Rasanya kurang menggigit dan kurang mencekam aja. Bagian akhir ceritanya Rosalie juga terasa so-so buatku. Lalu masih ada beberapa bagian yang masih terasa menggantung. Mungkin penulisnya memang ada rencana untuk membuat serial 'Sparkle' ini.
Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya bikin penasaran dan penggambaran grup idolanya realistis banget. Kalau memang ada kelanjutannya, saya sih maunya si Fiona dan Bianca yang dibahas.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 8:45:00 AM | Labels: 2015 Young Adult Reading Challenge , Eve Shi , Membaca , Noura Books , Novel , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2015
Thursday, December 3, 2015
Kusala Sastra Khatulistiwa (yang dulu bernama Khatulistiwa Literary Award) adalah penghargaan di bidang sastra Indonesia yang digagas oeh Richard Oh dan Takeshi Ichiki.
"Sejak awal pendirian, Kusala Sastra Khatulistiwa dirancang sebagai sebuah anugerah sastra dari komunitas sastra untuk para penulis. Oleh karena itu, berbagai format penyeleksian dan penentuan dikembangkan agar Kusala Sastra Khatulistiwa tetap bertahan sebagai sebuah anugerah yang mencerminkan kehendak kebanyakan orang dalam komunitas sastra." (dari situs http://www.kusalasastrakhatulistiwa.com/tentang/)
Yup, sudah waktunya kita menyambut 5 besar KSK 2015. Ada dua kategori pada tahun ini. Kategori Prosa dan Kategori Puisi. Tahun ini, entah kenapa, sangat sulit mendapatkan informasi tentang nominasi penghargaan ini. Untungnya ada utas di Goodreads yang membahas ini.
Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa ke 15:
Posted by Biondy at 3:32:00 PM | Labels: Buku , Khatulistiwa Literary Award , Kumpulan Cerpen , Kusala Sastra Khatulistiwa , Membaca , Novel , Puisi | 0 comments |
-
Read that To-Read: Dua Saja Cukup
Friday, November 20, 2015
Hai, selamat November semuanya. Tidak terasa 2015 itu sisa bulan ini dan bulan depan saja. Waktu berlalu dengan cepat, yah.
Sebenarnya sudah agak telat sih untuk menulis tentang buku yang ingin dibaca bulan ini, tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kan?
Di bulan Oktober, saya memasukkan empat buku untuk dibaca pada bulan itu, tapi akhirnya saya hanya bisa baca tiga di antaranya. Sebagai gantinya, ada satu buku tebal tambahan yang sempat saya baca bulan lalu.
Posted by Biondy at 5:17:00 PM | Labels: Buku , Membaca , Mira W. , Novel , ReadThatToRead | 3 comments |
-
Review Novel: Penjelajah Antariksa: Bencana di Planet Poa - Djokolelono
Wednesday, November 18, 2015
Penjelajah Antariksa: Bencana di Planet Poa by Djokolelono
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Penjelajah Antariksa: Bencana di Planet Poa
Penulis: Djokolelono
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman: 232 halaman
Terbitan: Oktober 2015
Malam panjang telah tiba di planet Poa. Malam gelap gulita dengan hawa dingin yang membuat darah pun jadi beku. Kaum Terra di planet Poa mulai berkumpul di Kota mereka yang terlindungi oleh langit buatan. Agaknya malam panjang itu pun akan berlalu tenang.
Ternyata tidak. Penduduk asli planet Poa ternyata banyak yang tidak percaya akan tekad kaum Terra untuk suatu waktu meninggalkan planet itu guna mencari tempat tinggal yang lebih baik. Beberapa orang pemimpin mereka memutuskan untuk menghancurkan masyarakat Terra -- karena merasa didukung oleh kaum Terra asing dari Armada Antariksa Perserikatan Planet-planet.
Empat orang anak -- Vied, Veta, Stri, dan Raz -- terlibat langsung dalam bentrokan yang kemudian terjadi. Pertempuran berkobar dimana-mana ... di Flavo, di antariksa, di angkasa, di permukaan planet, dan bahkan di bawah permukaan planet itu sendiri.
Review
"Penjelajah Antariksa: Bencana di Planet Poa" bercerita tentang kehidupan para manusia Terra di Planet Poa. Setelah planet mereka hancur, para manusia Terra menjelajahi ruang angkasa, berusaha menemukan tempat tinggal yang baru. Salah satu kelompok penjelajah tiba di Planet Poa dan tinggal di tempat itu, mengira Poa adalah sebuah planet tak berpenghuni. Tapi, saat Malam Panjang tiba, para penduduk planet itu muncul ke permukaan.
Kini, bertahun-tahun setelahnya, saat bangsa Terra telah berhasil mengembalikan teknologi mereka yang hilang karena Malam Panjang, para manusia Terra akan meninggalkan planet itu.
Pada hari sebelum Malam Panjang tiba, Raz, seorang gadis kecil, dan kakeknya terjebak di luar kota karena berusaha menolong seorang manusia Poa. Vied, Veta, dan Stri, ketiga kakak Raz, berusaha menemukan Raz dan kakek mereka. Di saat yang sama, muncullah kelompok manusia Terra lainnya yang memiliki teknologi yang lebih canggih. Kali ini mereka datang untuk menguasai planet itu.
Setelah menantikan sekian lama, akhirnya terbit ulang juga serial Petualangan Antariksa dari Djokolelono, salah satu pionir fiksi-ilmiah di Indonesia. Awalnya saya mengira kalau tema yang diangkat itu berat, tapi ternyata tidak terlalu juga.
Posted by Biondy at 10:11:00 AM | Labels: 2015 Lucky No. 15 , 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Djokolelono , Kepustakaan Populer Gramedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Kumpulan Cerpen: Perkara Mengirim Senja - Antologi
Tuesday, November 17, 2015
Perkara Mengirim Senja by Jia Effendie
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Perkara Mengirim Senja
Penulis: Jia Effendie, Feby Indirani, Utami Diah K., Maradilla Syachridar, Putra Perdana, Mudin Em, Rita Achdris, Arnellis , Theoresia Rumthe, Sundea, Valiant Budi, Faizal Reza, M. Aan Mansyur, Lala Bohang
Penerbit: Penerbit Serambi
Halaman: 200 halaman
Terbitan: April 2012
Sebagai penghormatan terhadap Seno Gumira Ajidarma, Perkara Mengirim Senja mewujud dalam rangkaian lima belas cerita karya empat belas pengarang dengan berbagai latar belakang dan gaya penulisan. Cerita-cerita ini merupakan penafsirulangan karya SGA yang dikarang oleh generasi penulis yang lebih segar.
Antologi ini memantik kreasi baru tanpa kehilangan napas awalnya seperti yang tersurat dalam senja yang memerangkap dua perempuan yang tanpa sengaja terjebak cinta bercabang, perselingkuhan seorang “istri setia” yang “dipasung” suaminya, suami tak setia yang diselingkuhi istrinya, hubungan perempuan-lelaki yang rumit tapi lucu, dusta cinta yang perlahan tersingkap kedoknya, patah hati yang unyu, serta pertanyaan-pertanyaan galau tentang hakikat cinta dan percintaan.
Review
"Perkara Mengirim Senja" adalah 'sebuah persembahan untuk Seno Gumira Ajidarma', salah satu penulis top Indonesia. Di dalamnya terdapat lima belas cerita yang semuanya terinspirasi atau mendaur ulang cerpen-cerpen yang SGA pernah tulis.
Cerita-cerita yang ada di sini kebanyakan bicara tentang cinta dan senja. Sepertinya kedua hal ini sengaja dipilih karena memang kedua hal inilah yang menonjol dalam berbagai cerpen SGA.
Posted by Biondy at 12:36:00 PM | Labels: Kumpulan Cerpen , Membaca , Penerbit Serambi , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Kumpulan Cerpen: Bukan Permaisuri - Ni Komang Ariani
Monday, November 9, 2015
Bukan Permaisuri by Ni Komang Ariani
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Bukan Permaisuri
Penulis: Ni Komang Ariani
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Halaman: 138 halaman
Terbitan: Juni 2012
"Bukan Permaisuri" adalah kumpulan 16 cerita pendek yang ditulis oleh Ni Komang Ariani. Tema besar yang penulisnya ambil adalah: perempuan, budaya (khususnya budaya Bali), serta kesenjangan antara pria dan wanita di masyarakat.
Review
Memang tidak semua tokoh di dalam kumpulan cerpen ini perempuan, tapi terasa sekali bahwa para perempuanlah yang ditonjolkan di sini. Ni Komang Ariani menunjukkan para wanita yang menjadi korban dalam kehidupan. Ada yang korban kemiskinan, budaya, hingga laki-laki.
Posted by Biondy at 1:43:00 PM | Labels: Membaca , Ni Komang Ariani , Novel , Penerbit Buku Kompas , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Omen - Lexie Xu
Thursday, November 5, 2015
Omen by Lexie Xu
My rating: 1 of 5 stars
Judul: Omen
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 312 halaman
Terbitan: September 2012
File 1 : Kasus penusukan siswa-siswi SMA Harapan Nusantara.
Tertuduh : Erika Guruh, dikenal juga dengan julukan si Omen. Berhubung tertuduh memang punya tampang seram, sifat nyolot, dan reputasi jelek, tidak ada yang ragu dialah pelakunya. Tambahan lagi, ditemukan bukti-bukti yang mengarah padanya.
Fakta-fakta : Bukan rahasia lagi tertuduh dan korban saling membenci. Perselisihan keduanya semakin tajam saat timbul spekulasi bahwa tertuduh ingin merebut pacar korban. Tidak heran saat korban ditemukan nyaris tewas di proyek pembangunan, kecurigaan langsung tertuju pada tertuduh. Masalah tambah pelik, karena sewaktu disuruh mendekam di rumah oleh pihak kepolisian, tertuduh malah kabur dengan tukang ojek langganannya yang bergaya preman. Akibatnya, tertuduh terpojok. Tertuduh juga orang pertama yang tiba di TKP korban-korban berikutnya.
Misiku : Membuktikan tertuduh tidak bersalah dan menemukan pelaku kejahatan yang sebenarnya.
Penyidik Utama,
Valeria Guntur
Review
"Omen" bercerita tentang sepasang anak kembar: Erika, si biang kerok yang suka membuat pusing para guru dan orang tuanya; serta Eliza, si malaikat yang menjadi pujaan guru dan teman-temannya, serta si anak emas bagi orang tua mereka.
Suatu hari terjadi kasus penusukan yang melibatkan Erika. Bukti-bukti mengarah padanya. Orang-orang di sekitarnya yakin bahwa dialah pelakunya. Apakah Erika memang si pelaku penusukan itu? Apalagi Erika sadar bahwa ada sesuatu yang terbangun di dalam dirinya, sesuatu yang gelap dan berbahaya. Sesuatu yang tidak bisa dia bendung.
Di komentar singkat saya sebelumnya, saya menyebut kalau novel ini 'jauh panggang dari api'.
Posted by Biondy at 11:57:00 AM | Labels: 2015 Lucky No. 15 , 2015 Young Adult Reading Challenge , Gramedia Pustaka Utama , Lexie Xu , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 2 comments |
-
[Giveaway] Break the Cassanova's Heart
Wednesday, November 4, 2015
Hai, semuanya. Ada giveaway lagi, loh. Kali ini Penerbit Haru akan memberikan 1 eksemplar novel "Operation: Break the Cassanova's Heart", novel Philippines-lit pertama mereka. Cara ikutan? Simak aturan ini dulu, lalu isi Rafflecopter di bawah.
- Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
- Buku hadiah akan dikirimkan oleh Penerbit Haru
- Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
- Giveaway berlangsung dari 4 November 2015 - 11 November 2015
- Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
- Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
- Harap sertakan akun twitter saat konfirmasi pemenang.
Posted by Biondy at 2:44:00 PM | Labels: Aly Almario , giveaway , Penerbit Haru | 19 comments |
-
Review Novel: Sayap-Sayap Kecil - Andry Setiawan
Monday, November 2, 2015
Sayap-sayap Kecil by Andry Setiawan
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Sayap-Sayap Kecil
Penulis: Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Inari
Halaman: 122 halaman
Terbitan: November 2015
- Namaku Lana Wijaya
- Ibuku suka memukul dan menyiksaku bahkan dengan kesalahan sekecil apa pun. Seperti ketika aku lupa membeli obat nyamuk.
- Aku punya tetangga baru, cowok cakep yang tinggal di sebelah rumah.
- Kehadiran cowok cakep tidak mengubah kenyataan bahwa aku sering pergi ke sekolah dengan bekas memar di sekujur tubuhku.
- Doakan aku supaya bisa lulus SMA secepat mungkin dan pergi dari rumah sialan ini.
Buku ini adalah buku harianku. Aku tidak akan merahasiakannya dan membiarkan kalian untuk membaca kisah hidupku yang tidak terlalu sederhana ini. Mungkin sedikit aneh, tapi aku harap kalian bisa belajar dari aku.
Review
"Sayap-Sayap Kecil" bercerita tentang Lana, seorang gadis SMA yang tinggal bersama ibunya, seorang pekerja dunia malam yang sering mabuk, menggunakan obat terlarang, serta memukul Lana. Pelarian Lana adalah buku harian serta gitarnya. Hingga suatu hari dia bertemu dengan Surya, kakak kelas sekaligus tetangganya yang misterius.
"Sayap-Sayap Kecil" ini adalah buku pertama dari Penerbit Inari, lini anak dari Penerbit Haru yang fokus untuk menerbitkan karya penulis Indonesia dengan tema yang sederhana dan cerita yang ringan.
Aku, seorang gadis dengan lebam di lengan kanan atas, kini duduk bersila di atas beton hangat, diteduhi oleh tangki air sambil memeluk gitar dan menyetemnya. (hal. 17)
Posted by Biondy at 1:33:00 PM | Labels: 2015 Lucky No. 15 , 2015 Young Adult Reading Challenge , Andry Setiawan , Membaca , Novel , Penerbit Inari , Review , Review Buku | 1 comments |
-
Review Novel: Cinder - Marissa Meyer
Sunday, November 1, 2015
Cinder by Marissa Meyer
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Cinder
Penulis: Marissa Meyer
Penerbit: Penerbit Spring
Halaman: 373 halaman
Terbitan: Januari 2016
"Cinder" bercerita tentang Cinder Linh, seorang gadis cyborg yang bekerja sebagai mekanik. Dia tinggal bersama Adri, walinya yang memperlakukannya selayaknya cyborg yang dianggap warga kelas dua, serta kedua anak Adri: Peony dan Pearl.
Setelah adiknya terkena letumosis, penyakit mematikan yang sedang menyerang seluruh bumi, dia dikirim oleh walinya sebagai kelinci percobaan dalam usaha menemukan obat letumosis. Di pusat penelitian itulah, Cinder mempelajari sebuah kenyataan yang dapat mengubah hidupnya, serta hidup para penduduk bumi.
Review
Kalau ada yang belum sadar, "Cinder" ini adalah sebuah penceritaan ulang dari kisah klasik Cinderella. Hanya saja kali ini ada unsur futuristik dengan tambahan penyakit mematikan dan politik intragalaksinya.
Saya mengakui bahwa penceritaan ulangnya sangat imajinatif. Cinder sendiri bukanlah tokoh utama yang butuh ditolong oleh seorang peri ajaib (atau burung pemberi gaun di versi Grimm Bersaudara). Dia harus berjuang sendiri untuk mengatasi berbagai masalah yang menerpa dirinya. Kisah Cinderella-nya sendiri tidak diterjemahkan terlalu literal, walau tetap ada unsur terkenal yang dipertahankan seperti acara dansa dan adegan tangga.
Ceritanya juga seru. Saya suka dengan ancaman yang ditimbulkan Ratu Levana, ratu para manusia bulan, yang mampu membuat cerita menjadi tegang, serta memaksa Pangeran Kaito mengambil keputusan-keputusan yang berat.
Yang membuat saya kurang sreg dengan novel ini adalah dunia yang penulisnya bangun. Jadi, di sini diceritakan bahwa manusia telah melewati empat perang dunia. Empat, karena tiga saja tidak cukup puas. Di dunia itu, hanya terdapat 6 negara: Kerajaan Inggris, Federasi Eropa, Uni Afrika, Republik Amerika, Australia, dan Persemakmuran Timur.
Pertama: kenapa Asia satu-satunya yang berubah nama? Kedua: Inggris, apa yang kamu lakukan seorang diri begitu? Kenapa tidak bergabung denganUniFederasi Eropa?
Lalu saya tidak yakin dengan ide benua berubah jadi negara. Bagaimana cara kerja dan pendelegasiannya? Belum lagi bentrok kepentingan antarnegaranya. Apalagi ini suatu negara. Bukan bentuk kerja sama seperti ASEAN. Yah, mungkin saya susah membayangkan karena dua perang dunia selama ini justru membentuk negara-negara baru, seperti Indonesia misalnya. Kalau ada negara yang hilang pun, biasanya kemudian menjadi bagian dari negara-negara lain, contohnya Prusia.
Hal lain yang agak mengganggu adalah nama. Cinder Linh tinggal di sebuah tempat yang bernama New Beijing yang sepertinya juga menjadi pusat pemerintahan Persemakmuran Timur (PT). PT ini dipimpin oleh seorang Kaisar yang bernama Rikan. Kaisar Rikan sendiri memiliki anak yang dikenal sebagai Pangeran Kaito. Lin dan Rikan mungkin diambil dari nama Tionghoa (Lin dan Li Kang?). Nama Rikan bisa juga berasal dari bahasa Persia, sementara Kaito adalah nama Jepang. Ini sebenarnya balik lagi pada kebingungan saya di atas. Maunya negara mana yang mencolok dalam penggabungan benua ini?
Tapi yah, "Cinder" ini kan memang bukan novel fiksi ilmiah. Mudah aja ngeles untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Bisa juga di buku-buku selanjutnya akan ada penjelasan yang lebih memuaskan tentang dunia yang Cinder tinggali. Mungkin juga cuma saya saja yang merasa terganggu karena hal-hal ini.
Secara keseluruhan, ceritanya seru dan bikin penasaran untuk baca buku selanjutnya. Hanya saja saya belum begitu suka dengan dunia yang penulisnya bangun.
Oh, iya. Seri The Lunar Chronicles ini akan diterbitkan oleh Penerbit Spring mulai Januari 2016. Kabarnya satu buku akan diterbitkan setiap bulannya. Mulai dari "Cinder", lalu lanjut ke "Scarlet", "Cress", dan "Winter".
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 12:54:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Marissa Meyer , Membaca , Novel , Penerbit Spring , Review , Review Buku | 7 comments |
-
Review Novel: Jangan Ucapkan Cinta & Bukan Cinta Sesaat - Mira W.
Tuesday, October 27, 2015
Jangan Ucapkan Cinta & Bukan Cinta Sesaat by Mira W.
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Jangan Ucapkan Cinta & Bukan Cinta Sesaat
Penulis: Mira W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 560 halaman
Terbitan: September 2015
Jangan Ucapkan Cinta mengungkapkan dua naluri dasar manusia, cinta dan benci, yang hidup berdampingan seperti dua sisi mata uang. Ketika cinta kilat yang lahir hanya dari daya tarik fisik menjelma menjadi pengkhianatan, cinta pun bermetamorfosis menjadi kebencian.
Depresi menyeretnya ke ruang kerja seorang psikiater. Tetapi psikoterapi tidak menyembuhkan depresinya. Justru mengubahnya menjadi pribadi yang sama sekali berbeda. Sosok kejam yang siap membalas dendam.
Namun tiga belas tahun kemudian, tatkala dia berhasil menghancurkan karier suaminya dan menyeret perempuan yang menggodanya ke rumah sakit jiwa, muncul orang keempat yang tidak disangka-sangka.
Ternyata kelainan jiwa bukan hanya milik pasien....
Bukan Cinta Sesaat mengisahkan dua anak manusia yang berasal dari dua kultur yang berbeda. Tetapi dilahirkan di bumi yang sama. Dibesarkan di tanah air yang satu.
Dua puluh tujuh tahun mereka menjalin cinta, menantang berbagai kendala yang merintangi.
Guru, orangtua, bahkan lingkungan menentang cinta mereka. Akhirnya maut pun ikut membayang-bayangi dalam dua kali percobaan pembunuhan yang misterius.
Masihkah cinta mereka abadi? Bukan hanya cinta sesaat?
Review
Satu buku yang terdiri atas dua novel karya Mira W.. Yang pertama adalah 'Jangan Ucapkan Cinta' (1998). Yang kedua adalah 'Bukan Cinta Sesaat' (1995).
'Jangan Ucapkan Cinta' bercerita tentang Niken, seorang suster yang bekerja pada Dokter Eko. Di tempat kerjanya itulah dia bertemu dengan Aldi, kakak Eko yang adalah seorang playboy dan penakluk hati wanita. Pertemuan itu membuat Niken membatalkan pertunangannya dan memilih menikahi pria itu, padahal Eko sudah memperingatkan sifat buruk kakaknya.
Pernikahan yang awalnya berjalan manis tiba-tiba berubah jadi bencana saat Aldi kawin lari dengan wanita lain. Niken terpaksa berjuang sendiri untuk menghidupi dirinya serta bayi dalam kandungannya.
'Bukan Cinta Sesaat' bercerita tentang Nina, seorang gadis keturunan Tionghoa; serta Rio, seorang anak laki-laki keturunan Batak. Pertemanan mereka sejak SD melalui perjalanan bertahun-tahun hingga mereka tumbuh menjadi remaja. Namun, saat mereka mulai sadar akan arti cinta, hubungan mereka justru ditentang oleh kedua pihak orang tua.
Puluhan tahun kemudian, kisah mereka berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam dan kelam. Sebuah cinta yang dibayangi oleh pembunuhan dan rasa bersalah.
Saat bicara tentang novel percintaan, hal-hal apa yang akan muncul di kepala orang? Mungkin segala sesuatu yang manis, yang mampu membuat jantung berdebar-debar. Hal-hal yang mampu memesona dengan tokoh-tokoh yang memenuhi seluruh daftar keinginan si pembaca secara fisik dan mental.
Tapi, ada sisi lain cinta yang tidak seindah itu. Ada sisi yang dipenuhi kebencian, pengkhianatan, sakit hati, cemburu, dan rasa kecewa. Sisi cinta inilah yang diperlihatkan oleh Mira W. dalam kedua novelnya.
Mira W. memperlihatkan bagaimana sesuatu yang dimulai atas nama cinta, justru bisa menjadi bumerang yang menyakiti diri sendiri.
"Saya mencintainya, Dok." Niken menunduk dengan paras memerah.
"Cinta!" cetus eko dengan suara melengking. "Kamu baru sebulan mengenalnya."
"Saya jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya, Dok," desah Niken terus terang. "Setelah hari itu, saya terus-terusan memikirkannya."
[...]
"Kamu akan menyesal!" desisnya (Eko) seorang diri ketika Niken telah meninggalkan kamar praktiknya. "Air matamu akan runtuh sebanyak tetes-tetes cintamu! Suatu hari, akan kamu kutuki hari pertemuanmu dengan dia!" (hal. 48-49)
Atau bagaimana waktu dapat mengubah cinta yang sederhana dan polos menjadi rumit dengan berbagai motif latar belakang.
Jika masalah ini muncul sepuluh tahun yang lalu, pemecahannya pasti berbeda. Rio tidak akan sulit menentukan pilihannya.
Tetapi kini, dia tengah menuju proses kematangan. Dan seorang laki-laki dewasa yang matang, membutuhkan pertimbangan lain selain cinta yang membuta tuli. Dia membutuhkan pengakuan lingkungan untuk bereksistensi. (hal. 472)
Melihat penderitaan dan perjuangan panjang para tokoh di kedua novel ini, kadang saya berpikir, untuk apa mereka berjuang sejauh itu? Tidak bisakah mereka matikan saja rasa cinta itu? Mungkin memang tidak bisa.
"Cinta bukan TV yang bisa kamu matikan kalau kamu sedang tidak ingin menikmatinya, Rio!" (hal. 338)
Atau mungkin seperti yang sering Ti Pat Kay (Zhu Baije) katakan di film Kera Sakti, "Cinta, penderitaannya sungguh tiada akhir."
Secara keseluruhan, saya suka dengan buku ini. Kedua cerita yang Mira W. tampilkan mungkin terasa lebih gelap dan nyata dibandingkan novel roman pada umumnya, tapi tetap enak diikuti.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Read Big Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 4:29:00 PM | Labels: 2015 Read Big Reading Challenge , Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Mira W. , Novel , Review , Review Buku | 1 comments |
-
[Blogtour] Giveaway "So, I Married the Anti-fan"
Monday, October 26, 2015
Giveaway! Kali ini dari Penerbit Haru akan memberikan 2 novel "So, I Married the Anti-fan". Cara ikut GA? Simak aturan ini dulu, lalu isi Rafflecopter di bawah.
- Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
- Buku hadiah akan dikirimkan oleh Penerbit Haru
- Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
- Giveaway berlangsung dari 26 Oktober 2015 - 9 November 2015
- Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
- Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
- Harap sertakan akun twitter saat konfirmasi pemenang.
- Jika ada pemenang ganda dengan host yang berbeda, host berhak untuk mengundi ulang jika merasa perlu.
- Jika tidak ada undian ulang, pemenang HANYA akan mendapatkan 1 buku meskipun mereka menang beberapa kali.
Kuis FinaleSelain GA di atas, ada juga kuis Finale dari Penerbit Spring. Caranya:- Kumpulkan semua potongan huruf dari blog peserta blogtour "So, I Married the Anti-fan".
- Kumpulkan semua pertanyaan hingga membentuk sebuah kata
Untuk blog ini, hurufnya adalah:Posted by Biondy at 9:15:00 AM | Labels: giveaway , Kim Eun Jeong , Membaca , Novel , Penerbit Haru | 25 comments |
-
[Blogtour] Review Novel: So, I Married The Anti-fan - Kim Eun Jeong
Sunday, October 25, 2015
So, I Married The Anti-fan by Kim Eun Jeong
My rating: 4 of 5 stars
Judul: So, I Married the Anti-fan
Penulis: Kim Eun Jeong
Penerbit: Penerbit Haru
Halaman: 525 halaman
Terbitan: Oktober 2015
Aku tinggal dengan idola paling terkenal se-Korea.Tapi Aku adalah antifan-nya.
H, salah satu bintang pemicu hallyu wave akan tinggal dengan antifan-nya dalam sebuah variety show.
Mr. H: Tentu saja aku bisa menangani antifan-ku. Aku ini pria yang penuh dengan kejutan
Ms. L: Sebagai antifan-nya, aku akan membuka semua rahasia busuknya. Lihat saja nanti
Begitu berita itu keluar, para fans Mr. H segera membentuk pertahanan untuk melindungi idolanya.
Dan jika Ms. L melukai Mr. H barang sedikit pun maka mereka tidak segan2 untuk bertindak.
Review
Geun Yong tidak terima ketika dia dipecat dari majalah tempatnya bekerja. Dia yakin Hu Joon, si artis Korea nomor satu saat itu, yang membuatnya dikeluarkan. Semuanya itu karena Geun Yong mengetahui rahasia Hu Joon yang ternyata bersifat kasar pada wanita.
Aksi protesnya di depan kantor manajemen Hu Joon membuatnya menerima cap 'anti-fan' dan diserang oleh penggemar Hu Joon. Tapi, aksi protes itu juga yang membuatnya terkenal dan akhirnya diajak untuk membintangi sebuah variety show. Di acara itu, Geun Yong akan menjadi manajer Hu Joon dan mereka akan hidup bersama-sama. Geun Yong menerima tawaran itu. Selain karena dia memang butuh uang, dia juga memtuskan untuk membongkar kebusukan Hu Joon di hadapan semua orang. Tapi, apa Geun Yong bisa mewujudkan hal itu? Lalu apakah Hu Joon memang pria jahat yang dia kira?
Suka banget dengan ceritanya. "So, I Married the Anti-fan" ini punya cerita khas K-drama. Cowok-cewek yang tidak cocok, tapi tetap saja harus berinteraksi karena suatu hal. Poin yang saya suka, Geun Yong dan Hu Joon adu mulutnya tidak terlalu sering. Kadang ada cerita yang suka memaksakan pertengkaran antara kedua tokoh utamanya. Tujuannya, sih, supaya cerita seru dan lucu, tapi jatuhnya malah bikin jengah. Hal itu tidak terjadi di sini.
Saya juga suka dengan pergerakan ceritanya. Geun Yong dan Hu Joon memiliki kesulitan masing-masing. Mereka punya kehidupan pribadi yang sama sulitnya, tapi berusaha mereka lalui dengan dukungan satu sama lain.
"Coba kau berada di posisi kami. Mau jalan-jalan susah. Meskipun kau benar-benar marah, kau bahkan tidak bisa mengerutkan kening di hadapan orang banyak. Bahkan aku sampai memperhatikan apa aku memegang sumpit dengan benar kalau aku sedang makan di tempat umum." -Hu Joon (hal. 106)
"Jangan salah paham. Anti-fan bukan orang yang selalu melawan atau memaki-maki selebriti tanpa tahu apakah itu fakta atau bukan. Keberadaan anti-fan menandakan bahwa ada kekurangan pada diri selebriti tersebut. Bukankah anti-fan sejati adalah anti-fan yang bisa memberinya tepuk tangan, menepuk pundaknya, dan menyalaminya ketika selebriti itu mengakui kekurangannya, bersedia mendengar kritik pedas, dan berusaha memperbaikinya? Sebenarnya, saya lebih senang jika anti-fan itu sebaiknya dianggap sebagai orang yang menunjukkan motif dan alasannya tidak menyukai selebriti itu dengan berani, bukan sebagai orang yang bisanya hanya memaki dan mengkritik selebriti itu." -Geun Yong (hal. 391)
Saya kurang sreg dengan bagian akhir novel ini. Penceritaannya terasa menumpuk dan tidak seluwes bagian depan hingga tengahnya. Saya, sih, tidak keberatan kalau ceritanya dipanjangkan sedikit lagi untuk menutup ceritanya dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, saya suka dengan novel ini. Ceritanya bagus, lucu, dan bikin penasaran. Lima ratus halaman lebih tidak terasa saat membaca novel ini.
Oh, iya. Novel ini juga akan diadaptasi menjadi film, loh. Kabarnya Park Chanyeol dari grup EXO yang akan memerankan Hu Joon, sementara pemeran Geun Yong belum diketahui.
Oke, jujur saya merasa Chanyeol (22 tahun) ini kemudaan untuk memainkan Hu Joon yang diceritakan berusia 30 tahun. Mungkin miriplah dengan perasaan beberapa orang saat Nabilah diumumkan sebagai pemeran Mia Clark :)).
Park Chanyeol. Sumber foto: Wikipedia
Ikuti giveaway berhadiah 2 novel "So, I Married the Anti-fan" di sini.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Read Big Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 12:58:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Read Big Reading Challenge , Blogtour , Kim Eun Jeong , Membaca , Penerbit Haru , Review , Review Buku | 23 comments |
-
Review Novel: Chasing the Prophecy (Beyonders, #3) - Brandon Mull
Friday, October 23, 2015
Chasing the Prophecy by Brandon Mull
My rating: 5 of 5 stars
Judul: Chasing the Prophecy (Beyonders, #3)
Penulis: Brandon Mull
Penerbit: Mizan Fantasy
Halaman: 704 halaman
Terbitan: Juni 2014
Sebatang anak panah melesat dari kegelapan malam dan menghunjam ke dekat bara api di perkemahan. Teriakan tercekik memecah keheningan. Kegelapan menyamarkan pergerakan musuh. Para pengawal berjatuhan, musuh merangsek ke depan dan berhasil mendorong Sang Pangeran jatuh ke tanah.
Nedwin, mata-mata kepercayaannya, menyaksikan dari jauh, di tempat tersembunyi. Dia ragu untuk keluar dan menyelamatkan majikannya. Bagaimana jika dia gagal dan tertangkap? Tiga Suku Kata berharga yang dipercayakan kepadanya akan hilang. Padahal, itu adalah misi utama Sang Pangeran. Satu-satunya jalan untuk menggulingkan Kaisar.
Namun, Nedwin juga tahu, jika hanya diam,dia tidak akan sanggup menanggung penyesalan seumur hidup. Dia harus berhasil.
Review
Setelah mendengarkan hasil penerawangan dari Esmira sang peramal, Jason dan Rachel harus berpisah. Keduanya berada pada kelompok berbeda yang telah ditunjuk oleh Esmira. Keduanya harus menjalankan dan menuntaskan misi yang dibebankan kepada mereka. Tidak boleh ada kata gagal dalam perjalanan mereka, atau Lyrian sepenuhnya akan jatuh ke dalam kuasa Maldor.
Buku terakhir dari serial "Beyonders" karya Brandon Mull. Ada banyak hal yang terjadi di sini. Ada berbagai perjalanan, konflik, serta perjalanan yang berat dan semuanya seru untuk diikuti. Buku penutup yang tidak kalah bikin penasarannya dengan dua buku pendahulunya.
Perjalanan kedua kelompok yang ada di buku ini seru dengan caranya masing-masing. Perjalanan Jason penuh dengan tantangan fisik, sementara perjalanan Rachel lebih berbau politik dan sihir. Rachel sendiri menunjukkan momen-momen yang agak menyebalkan di beberapa bagian buku, tapi dia juga yang menimbulkan keraguan yang menarik bagi pembaca: sejauh apa ramalan yang Esmira sampaikan dapat mereka percayai? Apakah tidak mungkin kalau Esmira sudah melakukan perjanjian dengan Maldor? Bagaimana kalau penerawangan peramal itu telah diganggu dengan kekuatan para torivor?
Karakter yang jadi favorit saya di buku ini adalah Nedwin. Pengorbanan dan kesetiannya pada Galloran betul-betul luar biasa. Karakter-karakter pendukung lain seperti Tark, Ferrin, dan Drake juga meninggalkan kesan yang dalam.
Akhir ceritanya meninggalkan kesan kemungkinan sekuel. Yah, kalau ada sekuelnya, semoga tidak kalah seru dari seri Beyonders ini :D.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Read Big Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Chalenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:23:00 PM | Labels: 2015 Lucky No. 15 , 2015 Read Big Reading Challenge , Brandon Mull , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Seeds of Rebellion (Beyonders. #2) - Brandon Mull
Monday, October 19, 2015
Seeds of Rebellion by Brandon Mull
My rating: 5 of 5 stars
Judul: Seeds of Rebellion (Beyonders. #2)
Penulis: Brandon Mull
Penerbit: Noura Books
Halaman: 676 halaman
Terbitan: Januari 2014
Para murid bertudung mengangkat balok beton dari kolam yang harum. Tampak wajah seorang Peramal Wanita, satu-satunya bagian yang terkuak di sepanjang permukaan balok yang basah dan halus itu. Matanya tertutup. Kuil yang penuh ukiran kuno itu menjadi sunyi, sementara balok tersebut lambat laun berhenti meneteskan air. Sang Pangeran menanti.
Mata sang Peramal tiba-tiba terbuka. Selaput keruh tampak menutupi matanya, memburamkan irisnya yang cokelat dan menjadikan kornea putihnya bernuansa pelangi.
Perempuan itu mengumumkan.
“Misi mencari Kata akan menjadi bagian penting dari pengembaraanmu. Jalannya lebih panjang daripada yang kau sangka …. Banyak jalan berujung pada kehancuran. Sekalipun selamat dari cobaan, kau akan menjadi suami tanpa istri, ayah tanpa putra, pahlawan tanpa misi, dan raja tanpa negeri. Tapi, kuatkan hatimu. Sebagian orang harus tersesat sebelum menemukan jalan. Sebagian harus dikosongkan sebelum bisa diisi, lemah sebelum kuat, dan buta sebelum melihat.”
Review
Melanjutkan petualangan dari "A World Without Heroes" (review di sini), Jason sekali lagi kembali ke Lyrian. Misinya kali ini adalah untuk membawa pesan tentang rahasia Maldor kepada sang Raja Buta, rahasia yang dapat mengubah seluruh alur pertentangan dengan Maldor.
Suka banget. Ceritanya masih tetap seru dan bikin betah untuk dibaca. Dalam 2 hari saja saya bisa menyelesaikan buku setebal 676 halaman ini.
Di buku ke-2 ini ada banyak perkembangan yang terjadi. Misi yang Jason dan Rachel jalani berkembang menjadi lebih besar. Semakin banyak dan beragam teman perjalanan yang muncul dengan satu tujuan yang sama: menumbangkan Maldor dan mengembalikan kedamaian Lyrian.
Saya suka dengan karakter-karakter baru yang muncul di sini. Favorit saya adalah Aram, si setengah raksasa yang bertubuh besar dan berotot di malam hari, tapi ceking dan kecil di saat matahari tampak di langit.
Ceritanya mungkin tidak se-wah buku pertama, tapi tetap menghibur dan seru karena penuh dengan petualangan yang keren.
"Apa gunanya melawan musuh setangguh Maldor?" (Aram)
Moira menghadap putranya. "Karena kau mungkin akan menemukan bahwa dia tidak seperkasa yang kau bayangkan." (hal. 150)
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Read Big Reading Challenge
-2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:17:00 PM | Labels: 2015 Lucky No. 15 , 2015 Read Big Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Brandon Mull , Membaca , Noura Books , Novel , Review , Review Buku | 0 comments |
-
Review Novel: Cerita Cinta Enrico - Ayu Utami
Friday, October 16, 2015
Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Cerita Cinta Enrico
Penulis: Ayu Utami
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Halaman: 244 halaman
Terbitan: Februari 2012
Cerita Cinta Enrico adalah kisah nyata seorang anak yang lahir bersamaan dengan Pemberontakaan PRRI. Ia menjadi bayi gerilya sejak usia satu hari. Kerabatnya tak lepas dari peristiwa '65. Ia menjadi aktivis di ITB pada era Orde Baru, sebelum gerakan mahasiswa dipatahkan. Merasa dikebiri rezim, ia merindukan tumbangnya Soeharto. Akhirnya ia melihat peristiwa itu bersamaan dengan ia melihat perempuan yang menghadirkan kembali sosok yang ia cintai sekaligus hindari: ibunya.
Cerita Cinta Enrico adalah kisah cinta dalam bentangan sejarah Indonesia sejak era pemberontakan daerah hingga Reformasi.
Review
"Cerita Cinta Enrico" bercerita tentang Joakhim Prasetya "Enrico" Riksa, seorang anak laki-laki yang lahir sebagai bagian dari pasukan gerilyawan di daerah Padang. Tumbuh besar dalam lingkungan yang bercampur aduk antara cinta, kehilangan, dan kenakalan, Enrico tumbuh menjadi seorang pemuda yang merindukan kebebasan.
"Cerita Cinta Enrico" adalah catatan perjalanan hidup Enrico. Dimulai dengan sebuah revolusi di Sumatra Barat, dan terus berlanjut hingga hari-hari dewasanya di Jawa yang penuh lika-liku.
Buku ini memiliki suatu pendekatan yang menarik. Sebagai sebuah novel, "Cerita Cinta Enrico" ini mendasarkan kisahnya pada fakta, lalu membalurinya dengan fiksi. Kisah perjalanan Enrico di novel ini didasarkan pada kehidupan seorang Enrico di dunia nyata, tapi dengan beberapa detail yang tidak begitu akurat. Penulisnya mengambil kebebasan kreatif dan memang mengakui hal ini dalam catatan akhirnya.
Awalnya saya mengharapkan kisah tentang seorang anak yang hidup dalam lingkungan yang keras, mungkin juga militeristik. Dari blurb-nya, saya menduga sebuah kisah tentang perlawanan politik dan ketidakpuasan akan ketidakadilan. Sayangnya, saya salah besar.
Enrico ini justru tumbuh besar dalam lingkungan yang bisa dibilang lebih tenang dari dugaan awal saya. Apakah hidupnya berhubungan dengan militer? Rasanya tidak terlalu atau tidak ditunjukkan di sini. Cerita yang kukira akan berhubungan erat dengan politik juga melenceng. Enrico rasanya hanya berdiri di tepi pantai sambil mengamati ombak, pusaran air, serta berbagai pasang-surut lautan politik.
Ada lompatan waktu yang cukup besar di tengah novel. Enrico yang berada pada awal 20-an langsung melompat ke usia 40-an. Saya jujur agak merasa setengah hati dengan lompatan ini. Saya paham bahwa mungkin tidak ada hal menarik yang perlu disampaikan dalam rentang waktu yang hilang, tapi di sisi lain, hal ini juga membuat saya sedikit kaget karena perubahan karakter tokoh dan juga nuansa cerita. Walau begitu, saya rasa perubahan-perubahan yang Enrico alami itu masuk akal. Sebab-akibat antara kehidupan masa kecil dan dia di masa dewasa bisa terlihat jelas.
Gaya bercerita penulisnya cenderung repetitif di sini. Ada banyak bagian yang diulang-ulang dalam cerita tanpa terasa manfaatnya. Lalu ada kata tidak baku 'nafas' dan 'di mana' (sebagai pengganti kata sambung 'where') yang dipakai di sepanjang cerita. Apakah pemakaiannya memiliki makna tersendiri? Saya tidak tahu.
Secara keseluruhan, saya cukup menikmati novel ini. Mungkin tidak sesuai dugaan awal, tapi tidak buruk juga. Sayangnya, saya juga tidak merasa terpukau dengan cerita ataupun narasinya.
Saya menyarankan novel ini untuk yang mencari bacaan tentang hubungan cinta-benci antara orang tua dan anak, serta yang ingin membaca novel dengan lumuran filosofi agama dan feminisme.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 2:55:00 PM | Labels: 2015 Lucky No. 15 , Ayu Utami , Kepustakaan Populer Gramedia , Membaca , Novel , Review , Review Buku | 0 comments |
-
[Blogtour] Giveaway "P. S. I Still Love You"
Thursday, October 15, 2015
Giveaway! Kali ini dari Penerbit Spring akan memberikan 2 novel "P. S. I Still Love You". Cara ikut GA? Simak aturan ini dulu, lalu isi Rafflecopter di bawah.
- Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
- Buku hadiah akan dikirimkan oleh Penerbit Spring
- Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
- Giveaway berlangsung dari 15 Oktober 2015 - 29 Oktober 2015
- Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
- Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
- Harap sertakan akun twitter saat konfirmasi pemenang.
- Jika ada pemenang ganda dengan host yang berbeda, host berhak untuk mengundi ulang jika merasa perlu.
- Jika tidak ada undian ulang, pemenang HANYA akan mendapatkan 1 buku meskipun mereka menang beberapa kali.
a Rafflecopter giveaway
Kuis Finale
Selain GA di atas, ada juga kuis Finale dari Penerbit Spring. Caranya:
- Kumpulkan semua potongan pertanyaan dari blog peserta blogtour "P. S. I Still Love You".
- Jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut langsung di gambarnya.
- Kumpulkan semua pertanyaan + jawaban itu di dalam satu gambar. (Alias gabungkan semua potongan yang sudah dikumpulkan menjadi satu gambar.)
- Jawaban pertanyaannya ada di review/ulasan novelnya, jadi coba baca ulasannya baik-baik, yah:D.
Hadiah untuk kuis Finale ini adalah novel "P.S. I Still Love You" dan paket Emerald Green Label.Dan... potongan pertanyaan untuk blogtour kali ini adalah:Posted by Biondy at 1:48:00 AM | Labels: giveaway , Jenny Han , Membaca , Novel , Penerbit Spring | 30 comments |
-
P.S. I Still Love You by Jenny Han
My rating: 4 of 5 stars
Judul: P. S. I Still Love You
Penulis: Jenny Han
Penerbit: Penerbit Spring
Halaman: 356 halaman
Terbitan: September 2015
Lara Jean tidak mengira akan benar-benar jatuh cinta pada Peter. Dia dan Peter tadinya hanya berpura-pura. Tapi tiba-tiba saja mereka tidak lagi pura-pura. Sekarang, Lara Jean tambah bingung dengan perasaannya dan juga dengan situasi yang dia hadapi. Saat seorang pemuda dari masa lalunya tiba-tiba kembali ke dalam kehidupannya, percikan yang pernah dia rasakan pun kembali. Bisakah seorang gadis jatuh cinta pada dua pemuda sekaligus?
Buku ini adalah sekuel dari To All the Boys I’ve Loved Before, tempat kita bisa merasakan cinta pertama lewat Lara Jean.
Cinta tidak pernah mudah, tapi mungkin itulah yang membuatnya luar biasa.
Review
Mula-mula, saya menyampaikan terima kasih kepada Penerbit Spring yang telah memberikan kepercayaan pada saya sebagai salah satu bloghost. Ulasan kali ini adalah bagian dari blogtour novel "P. S. I Still Love You". Ada juga kuis berhadiah 2 novel "P. S. I Still Love You" yang dapat kamu ikuti di sini.
"P. S. I Still Love You" adalah sekuel dari novel "To All the Boys I've Loved Before" (review di sini). Setelah surat-surat cintanya terkirim, melewati sebuah masa pacaran pura-pura, serta mengalami kehidupan cinta yang jungkir-balik, Lara Jean akhirnya berpacaran dengan Peter Kavinsky, si cowok-cakep-tapi-kepedean yang sudah lama dia sukai.
Saat Lara Jean mengira percintaannya akan lancar-lancar saja, masalah muncul silih-berganti. Mulai dari videonya dengan Peter yang dijadikan olok-olok, Peter yang kembali dekat dengan mantan pacarnya, hingga datangnya surat balasan dari John Ambrose McClaren, salah satu dari lima orang penerima surat cinta yang selama ini dia simpan di kotak topi pemberian ibunya. Kalau sudah begini, apakah hubungannya dengan Peter bisa dipertahankan?
Sama seperti pendahulunya, "P. S. I Still Love You" ini menampilkan sebuah kisah romans remaja yang manis, romantis, dan bisa buat senyum-senyum sendiri. Saya juga suka dengan tema ceritanya. Kalau di TAtBILB diceritakan bagaimana Lara dan Peter akhirnya bisa dekat, di PSISLY ini diceritakan bagaimana sulitnya mempertahankan sebuah hubungan. Ada berbagai hal seperti pertengkaran, masalah keterbukaan, hingga orang ketiga yang bisa mengganggu sebuah hubungan.
Kurasa kau boleh menyebutku telat mekar, tapi itu artinya kita semua masuk dalam semacam jadwal mekar yang sudah ditentukan sebelumnya. Tentunya ada cara yang benar atau cara yang salah untuk menjadi remaja enam belas tahun yang jatuh cinta pada seorang cowok. (hal. 144)
Kisah Lara dengan Peter kali ini seperti roller-coaster, sama seperti perasaan saya membaca mereka. Kadang saya bisa merasa oh-so-sweet melihat mereka, kadang saya bisa kesal dengan si Peter, kadang saya bisa ketawa melihat tingkah mereka. Btw, kurang komunikatifnya Peter pada Lara Jean membuat saya (view spoiler)[masuk Team John :)) (hide spoiler)]
Secara keseluruhan, "P. S. I Still Love You" ini adalah novel romans remaja yang manis, lucu, dan juga romantis. Novel yang patut dicoba oleh para penggemar YA romance dan yang sudah menantikan kelanjutan kisah Lara dan Peter.
Sekarang aku tahu kalau aku tidak mau mencintai atau dicintai hanya setengah-setengah. Aku mau semuanya. Dan untuk mendapatkan semuanya, kau harus mempertaruhkan segalanya. -Lara Jean
Akankah tiba suatu hari ketika cinta meranggas seperti daun di musim gugur?
- 2015 Young Adult Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:45:00 AM | Labels: 2015 Young Adult Reading Challenge , Jenny Han , Membaca , Novel , Penerbit Spring , Review , Review Buku | 29 comments |
-
Review Novel: A Week to Forever - Stephanie Zen
Monday, October 12, 2015
A Week to Forever by Stephanie Zen
My rating: 4 of 5 stars
Judul: A Week to Forever
Penulis: Stephen Zen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 248 halaman
Terbitan: Agustus 2014
Amaya Jasmine Koesoemo tak pernah menduga, satu minggu bisa mengubah seluruh jalan hidupnya.
Tujuh hari. Seratus lima puluh empat jam. Dan bum! Semua masa depan yang telah Amaya rancang bersama Caleb buyar begitu saja.
Pertemuannya kembali dengan Dirgantara Hidayat setelah enam tahun berselang, ternyata mampu membangkitkan kembali kisah lama di antara mereka, kisah yang dulu diakhiri bahkan sebelum sempat mereka mulai.
Dan kini kisah itu menuntut haknya kembali.
Satu minggu business trip di Singapura. Pertemuan tak sengaja dengan Dirga yang berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya, dan semua kenangan di antara mereka mendesak keluar tanpa ampun.
Beranikah Amaya mempertaruhkan masa depannya demi masa lalu yang belum tuntas? Meninggalkan tunangan yang mencintainya dan rencana pernikahan yang telah disusun begitu rapi hanya demi memberikan kesempatan bagi satu minggu itu untuk menjadi selamanya?
Review
Dalam perjalanan tugasnya ke Singapura, Jasmine bertemu kembali dengan Dirga, seorang pria muda yang memiliki makna khusus bagi masa lalu gadis itu. Di Singapura jugalah, sekali lagi, Jasmine bergulat dengan perasaannya sendiri, dengan masa lalu yang belum selesai, serta kenyataan bahwa dia kini telah memiliki tunangan yang akan menikahinya.
Ini rasanya novel Chrom/Metropop pertama yang kubaca. Perpaduan nuansanya cukup menarik. Kehidupan di kota besar + rasa kristiani yang kuat. Unsur glamornya Metropop jadi tidak begitu terasa, sih, sebenarnya :)).
Ceritanya cukup bagus. Konfliknya bukan cuma tentang si cewek sudah punya tunangan, tapi juga soal perbedaan usia, cara memandang cinta, serta apa saja yang sebaiknya diperhatikan dalam memilih pasangan hidup?
"[...] Bahwa 'sekadar suka' nggak bisa dijadikan alasan untuk pacaran, apalagi menikah. Aku buth mencari penolong yang sepadan, yang bisa mengimbangiku, dan yang terutama, yang benar-benar mencintai Tuhan dengan sepenuh hatinya." (hal. 161)
View all my reviewsPosted by Biondy at 4:05:00 PM | Labels: Gramedia Pustaka Utama , Membaca , Metropop , Novel , Review , Review Buku , Stephanie Zen | 0 comments |
-
Review Novel: Operation: Break the Cassanova's Heart - Aly Almario
Friday, October 9, 2015
Operation: Break the Cassanova's Heart by Aly Almario
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Operation: Break the Cassanova's Heart
Penulis: Aly Almario
Penerbit: Penerbit Haru
Halaman: 224 halaman
Terbitan: 30 Oktober 2015
Misi: Menghancurkan Hati Sang Casanova
10 Tugas yang Harus Diselesaikan:
1. Buat dia menyadari kehadiranmu.
2. Buat dirimu menonjol dari cewek-cewek lain.
3. Dapatkan ajakan untuk berkencan.
4. Jadikan kencan tersebut sangat berkesan.
5. Buat dia menganggapmu serius.
6. Pastikan dia hanya berkencan denganmu.
7. Buat dia mengajakmu menemui orangtuanya.
8. Buat dia menciummu, ciuman yang tulus.
9. Jadilah pacar terbaik yang pernah dia miliki.
10. Langkah terakhir: HANCURKAN HATINYA.
Satu-satunya peraturan yang harus kau patuhi dalam misi ini adalah: jangan jatuh cinta kepadanya. Kalau kau melanggar peraturan ini, maka misi akan dianggap gagal. Sebagai gantinya, kau akan menerima hukuman yang berat.
Naomi Perez terpaksa menjalankan misi tersebut karena Stephen Cruz--Sang Casanova--adalah cowok yang telah menghancurkan hati sahabatnya, Kryzel. Apakah Naomi berhasil membuat Stephen jatuh cinta kepadanya? Ataukah keadaan justru berbalik, dan Naomi jatuh cinta kepada Stephen?
Review
Setelah melihat sahabatnya patah hati, Naomi setuju untuk membalaskan dendam pada Stephen Cruz, si Casanova kampus yang terkenal suka gonta-ganti pacar. Dengan bantuan Yannie dan France, dua orang dari Koalisi Pembenci Stephen Cruz (KPSC), Naomi mulai bertransformasi menjadi cewek yang dapat menarik perhatian Stephen. Tujuan akhir Naomi hanya satu: membuat sang Casanova jatuh hati padanya, lalu hancurkan hati Stephen hingga berkeping-keping.
Saya sejak dulu penasaran dengan novel-novel kontemporer dari berbagai negara. Pengin tahu topik/cerita seperti apa yang populer di negara-negara yang bahasanya asing buat saya, misalnya: Polandia, Ukraina, negara-negara di Afrika, atau yang dekat-dekat seperti Thailand dan Filipina. Nah, kebetulan sekali Penerbit Haru datang dengan lini barunya, "Phil-Fict", yang menerjemahkan novel dari Filipina ini.
"Operation: Break the Casanova's Heart" ini punya karakter-karakter yang cukup menarik. Mulai dari Naomi sang tokoh utama, para kaya-nya (kakak laki-laki) Naomi yang heboh, France yang ganjen, sampai Stephen yang romantis dan kelewat PD.
"Aku akan menjadi pacarmu setelah kau belajar menganggap serius hubunganmu dengan seorang cewek. Aku tidak mau main-main. Aku mau hubungan yang nyata." -Naomi kepada Stephen (hal. 26)
Untuk ceritanya, saya lumayan suka. Petualangan Naomi dipenuhi kejadian lucu, manis, serta romantis. Sayangnya, ada berbagai momen tiba-tiba di dalam cerita. Ada beberapa kejadian yang dilemparkan ke pembaca tanpa persiapan/foreshadowing apa-apa.
Untuk latar tempatnya, saya belum begitu puas, sih. Soalnya di sini pembaca tidak terlalu diajak untuk melihat setting tempatnya. Ada banyak bagian yang membuat saya merasa tempatnya ini kalau dibilang terjadi di Indonesia, saya akan percaya.
Secara keseluruhan, novel ini adalah pengalaman yang menarik dalam membaca novel Filipina. Ceritanya juga bagus, walau sedikit terasa klise.
"Saat kau mencintai seseorang, kau mencintainya begitu saja. Hanya itu yang penting, kan? Kau jatuh cinta begitu saja. [...]" -Naomi kepada Stephen (hal. 116)
Can you fix a broken heart?Photo by me
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:51:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Aly Almario , Membaca , Novel , Penerbit Haru , Review , Review Buku | 19 comments |
-
Review Novel: Brink of Senses - Mertha Sanjaya
Thursday, October 8, 2015
Brink of Senses by Mertha Sanjaya
My rating: 3 of 5 stars
Judul: Brink of Senses
Penulis: Mertha Sanjaya
Penerbit: Ice Cube Publisher
Halaman: 254 halaman
Terbitan: Agustus 2015
“Mengapa kau menari di sini?” tanya Kevin lantang. “Bukankah kau bisa menari di panggung dan dapat uang lebih banyak?”
“Aku tidak butuh uang. Aku hanya suka menari. Menari, menari, dan menunggu.”
Keputusan sang ayah untuk pindah ke New York membawa angin segar dalam kehidupan Kevin Huston. Di kota yang sibuk itu, dia bisa melupakan kenangan buruk akan ibunya dan bisa memulai hidup baru tanpa ada yang tahu riwayatnya sebagai mantan pasien di Pusat Rehabilitasi Mental Golden Sunshine (“Senyum, senyum, senyum karena kau ada di Golden Sunshine!”). Kevin berhasil menarik perhatian Carla Friday, gadis paling populer di sekolah dan dia bisa berteman dengan siapa pun yang dia mau. Siapa pun kecuali Scarlett Mendelsohn, gadis penari yang ia temui di Battery Park. Berulang kali Kevin mencoba mendekati Scarlett, tapi gadis itu tidak menggubrisnya, seolah pikirannya berada di tempat lain. Tapi Kevin tidak mau menyerah. Karena ada sesuatu dari gadis itu yang mengingatkannya pada kondisinya dahulu.
Review
"Brink of Senses" menceritakan tentang Kevin Huston, seorang murid SMA mantan pasien di Pusat Rehabilitasi Mental Golden Sunshine. Keputusan sang ayah untuk pindah dari Wales ke New York membawanya bertemu dengan Scarlett Mendelsohn, seorang gadis aneh yang menari secara cuma-cuma di Battery Park.
Perkenalan pertamanya dengan Scarlett membuat Kevin merasakan satu hal. Ada sesuatu pada gadis itu yang mengingatkannya akan dirinya sendiri di masa lalu.
Tidak terasa, akhirnya saya sampai juga di pengujung seri YARN. Total ada 15 buku. Rasanya seperti baru kemarin Remedy diterbitkan. Tahu-tahu sudah buku ke-15 aja :')
Kovernya cakep banget. Saya suka nuansa hitam-putih dengan aksen pebalet merahnya. Saya juga suka dengan lingkaran putus-putusnya yang menyerupai gambar pergerakan bintang.
Saya suka dengan karakter-karakter di BoS ini. Mulai dari Kevin yang kalau marah seram, sampai Scarlett yang aneh dan penuh misteri. Beberapa tokoh sampingan seperti Marcus dan Krupin juga memberi warna tersendiri bagi cerita.
Untuk plotnya, saya suka dengan ide dasarnya. Eksekusinya juga sudah baik. Mungkin yang kurang hanya suatu ledakan dalam cerita kali, yah. Bagian akhir tentang rahasia Scarlett tidak cukup untuk memberikan kejutan buat pembaca soalnya.
Secara keseluruhan, Brink of Senses ini punya karakter dan cerita yang enak untuk dibaca. Narasinya juga sudah mengalir dengan baik. Hanya saja, dia mungkin butuh letupan lebih dalam ceritanya. Tiga bintang buat novel ini.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 5:28:00 PM | Labels: 2015 New Authors Reading Challenge , 2015 Young Adult Reading Challenge , Ice Cube Publisher , Mertha Sanjaya , Review , Review Buku , YARN | 0 comments |
-
Review Novel: Happiness - Fakhrisina Amalia
Tuesday, October 6, 2015
Happiness by Fakhrisina Amalia
My rating: 4 of 5 stars
Judul: Happiness
Penulis: Fakhrisina Amalia
Penerbit: Ice Cube Publisher
Halaman: 223 halaman
Terbitan: Agustus 2015
“Berarti nggak masalah, dong, kalau Ceria masuk MIPA tapi ambil Biologi?”
“Bisa aja, sih. Tapi kalau kamu tanya Mama, yang banyak hitung-hitungannya itu lebih spesial. Nggak sembarang orang bisa, kan?”
Bagi Mama yang seorang dosen Matematika, hitung-hitungan itu spesial. Mama selalu membanding-bandingkan nilai rapor Ceria dengan Reina—anak tetangga sebelah yang pandai Matematika—tanpa melihat nilai Bahasa Inggris Ceria yang sempurna. Karena itu, sepanjang hidupnya Ceria memaksakan diri untuk menjadi seperti Reina. Agar Mama dan Papa bangga. Agar ia tak perlu lagi dibayang-bayangi kesuksesan Reina. Agar hidupnya bahagia. Ceria bahkan memilih berkuliah di jurusan Matematika tanpa menyadari ia telah melepaskan sesuatu yang benar-benar ia inginkan. Sesuatu yang membuat dirinya benar-benar bahagia.
Review
"Happiness" bercerita tentang Ceria, seorang gadis SMA yang duduk di kelas tiga. Walau sebenarnya tidak suka ilmu alam ataupun hitung-hitungan, Ceria memaksakan diri untuk masuk ke kelas IPA. Ini semua karena desakan kedua orang tuanya, serta keinginannya untuk mengalahkan Reina, tetangga dan teman kelasnya yang jago matematika dan selalu dipuji oleh ibunya.
Dengan bantuan kakaknya dan Doni, teman sekelasnya, Ceria belajar mati-matian. Bahkan, demi memperoleh pengakuan dari orang tuanya, dia memutuskan untuk berkuliah di jurusan matematika, suatu hal yang ditentang habis-habisan oleh kakaknya.
Pertama, saya harus bilang kalau kovernya dibalik, kesannya Ceria seperti tersedot oleh pesawat luar angkasa.
Sorry. Can't help it :v
Saya suka banget dengan ceritanya. Saya yakin banyak pembaca, khususnya yang lagi duduk di kelas 3 SMA, yang bisa paham dengan pergulatannya Ceria. Di saat kelas XII pasti ada orang seperti Reina yang sudah tahu dengan pasti akan kuliah di jurusan apa. Ada juga orang seperti Ceria yang sebenarnya mau masuk jurusan lain, tapi karena desakan (atau tidak adanya dukungan) orang tua, akhirnya masuk jurusan yang tidak sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Saya juga yakin kalau ada yang bingung mau masuk jurusan apa sampai saat-saat terakhir. Kayak saya :v.
Ish, sudah lama banget yah masa-masa ini berlalu.
Ceria harus memutuskan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Pilihannya. Masa depannya. (hal. 33)
Dan sayangnya, Ceria mengambil keputusan yang salah dengan masuk jurusan yang tidak cocok untuknya.
Secara keseluruhan, saya merekomendasikan buku ini untuk para pelajar yang lagi bingung dengan masa depannya. Saya cuma mau bilang, lebih baik ambil jurusan yang memang sesuai dengan minat. Yah, bukan berarti kalau salah jurusan, hidup pasti berakhir, sih. Selalu ada jalan untuk kembali bangkit. Hanya saja, percayalah, tidak ada gunanya buang tenaga dan emosi selama 4 tahunan untuk kuliah di jurusan yang tidak cocok dengan keinginan.
Success is liking yourself, liking what you do, and liking how you do it. -Maya Angelou.
Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:03:00 PM | Labels: 2015 Young Adult Reading Challenge , Fakhrisina Amalia Rovieq , Ice Cube Publisher , Membaca , Novel , Review , Review Buku , YARN | 3 comments |
-
Review Novel: Resident Evil: Caliban Cove - S.D. Perry
Monday, October 5, 2015
Caliban Cove by S.D. Perry
My rating: 2 of 5 stars
Judul: Resident Evil: Caliban Cove
Penulis: S.D. Perry
Penerbit: Pocket Books
Halaman: 256 halaman
Terbitan: Oktober 1998
In the aftermath of their ordeal through the Umbrella Corporation's genetic research facility, the surviving members of the Special Tactics and Rescue Squad (S.T.A.R.S.) attempt to warn the world about the conspiracy to create terrifying biological weapons. But the conspiracy is far from dead, as the S.T.A.R.S. learn when they are declared outlaws by the very people who trained them. Forced to go underground, the S.T.A.R.S. resolve to battle the conspiracy on their own, determined to seek out and stop Umbrella's experiments wherever they may be.
Combat medic and biochemist Rebecca Chambers, the sole survivor of Bravo Team, joins a new S.T.A.R.S. strike force when rumor comes of another Umbrella experiment: hidden beneath the rocky cliffs of Caliban Cove, Maine, someone is building an army of the undead. Within a sinister lighthouse, through a complex maze of sea caves, inside the shell of a sunken shipwreck, the S.T.A.R.S. must battle more unspeakable horrors and stop a madman from unleashing the biohazard upon the world.
But the S.T.A.R.S. may never get the chance, as the aggressive DNA-altering virus Umbrella has engineered to create its living weapons begins to infect them.
Review
"Resident Evil: Caliban Cove" bercerita tentang Rebecca Chambers, satu-satunya anggota S.T.A.R.S (Special Tactics and Rescue Squad) Beta yang berhasil selamat dari peristiwa Spencer Mansion (Resident Evil The Umbrella Conspiracy), yang memutuskan untuk kembali mengejar Umbrella Corp.. Kali ini, bersama anggota S.T.A.R.S baru yang belum terbeli oleh Umbrella, Rebecca menyelidiki sebuah labolatorium di daerah bertebing karang di Caliban Cove, Maine.
"RE Caliban Cove" adalah novel original dari novelisasi Resident Evil. Sayangnya, novel ini tidak sebagus empat novel adaptasi yang sudah kubaca.
Ceritanya terasa membosankan. Tidak banyak aksi yang terjadi. Tidak banyak juga puzzle yang dipecahkan. Chemistry antar tokohnya juga nyaris tidak ada. Coba bandingkan dengan chemistry Rebecca dan Billy di RE Zero Hour (review di sini).
Selain itu, saya rasa ketegangannya juga tidak begitu dapat karena Rebecca selalu bergerak dalam kelompok, beda dengan di novel RE lainnya. Walau tokohnya selalu berpasangan di novel-novel lainnya, tapi kedua tokoh utamanya selalu terpisah dan menghabiskan banyak waktu dengan berjuang seorang diri.
Eksperimen maju yang ditampilkan sebagai ancaman di sini juga kurang digunakan dengan baik. Rasanya sia-sia sudah ditampilkan suatu kondisi yang begitu menarik, tapi tidak terasa memberikan ketegangan lebih dalam cerita.
Secara keseluruhan, saya rasa novel ini kalah jauh kalau dibandingkan dengan novel adaptasi Resident Evil yang ada. Ceritanya tidak begitu seru dan karakter-karakternya kurang kuat.
View all my reviewsPosted by Biondy at 1:31:00 PM | Labels: Membaca , Novel , Pocket Books , Review , Review Buku , S. D. Perry | 0 comments |