Ketika pertama kali tubuhku menghantam tanah, aku merasa bahwa inilah awal mula. Tidak ada rasa sakit, tidak ada rasa perih. Satu-satunya yang kurasakan hanyalah kepuasan. Lucu bukan? Padahal aku jatuh berdebam begitu hebat, tapi tidak satu pun luka yang kudapat.
Satu-satunya yang kutahu, hanyalah kenyataan bahwa aku tidak bisa terbang lagi. Kukoreksi, belum bisa terbang lagi. Tapi percayalah, suatu saat nanti, aku akan terbang lagi. Aku akan naik dan meletakkan takhtaku di atas bintang yang tertinggi dan duduk di atas gunung sebelah utara, tempat dewa-dewa berkumpul.
Ini adalah sumpahku. Ketika aku terbang lagi suatu hari nanti, aku akan menyeret jatuh makhluk ciptaan-Nya, yang Dia sebut paling mulia itu. Ke tempat mereka yang seharusnya. Di bawah kaki-kakiku.
-
[Flash Fiction] Terbang Lagi
Wednesday, January 2, 2013
Posted by Biondy at 9:43:00 PM | Labels: Flash Fiction , Membaca |
0 comments :
Post a Comment